Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengungkapkan bahwa dampak paling parah terjadi di Kecamatan Jampangtengah, khususnya Desa Sindangresmi, di mana total 64 rumah terdampak.
"Rincian kerusakan di Sindangresmi mencakup 3 rumah rusak berat (RB), 6 rumah rusak sedang (RS), dan 55 rumah rusak ringan (RR), yang dihuni oleh 78 Kepala Keluarga (KK) atau 217 jiwa," terang Daeng saat dikonfirmasi pada Rabu (8/10/2025).
Selain itu, lanjut Daeng, dua rumah di Kecamatan Nagrak dan dua rumah di Kecamatan Sukabumi juga mengalami kerusakan, mayoritas kerusakan ringan dan sedang pada bagian atap akibat tertimpa pohon tumbang atau diterpa angin.
"Secara keseluruhan, bencana ini memengaruhi 84 KK dengan 240 jiwa, dan 3 KK (12 jiwa) dilaporkan mengungsi sementara ke rumah kerabat," jelasnya.
Pohon Tumbang Blokir Akses Jalan
Bencana angin kencang juga menyebabkan gangguan serius pada akses transportasi. Pusdalops BPBD mencatat setidaknya enam titik pohon tumbang terjadi, yang menutupi ruas jalan, terdiri dari empat titik di jalan kabupaten dan dua titik di ruas jalan provinsi di wilayah Jampangtengah.
Tidak hanya permukiman, fasilitas umum dan sarana prasarana lainnya turut terdampak. Di Jampangtengah, terdapat 9 unit fasilitas yang rusak, termasuk dapur MBG, penggilingan padi, warung, dan bahkan 52 kandang ayam.
BPBD Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Daeng mengonfirmasi kejadian tersebut dan menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat.
Tim URC BPBD Kabupaten Sukabumi dan P2BK di setiap kecamatan masih melakukan assessment ke lokasi kejadian dan membantu proses evakuasi pohon tumbang hingga Selasa malam.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut," ujar Daeng.
Daeng menambahkan, dengan kondisi cuaca yang masih ekstrem, masyarakat diimbau untuk terus siaga. "Kami merekomendasikan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama hujan disertai angin dan petir. Lakukan langkah pencegahan dini di lingkungan masing-masing," pungkasnya.(FKR)