Mabes Polri Turun Tangan, Temukan Sanitasi Buruk di Dua SPPG Sukabumi

Redaksi
Rabu, 24 September 2025 | 18:54 WIB Last Updated 2025-09-24T15:22:15Z


TERBIT.ID, Sukabumi – Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa penerima manfaat Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di dua kecamatan berbeda di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat atensi serius dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).

Ketua Tim Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Ekonomi Khusus (Pideksus) Bareskrim Polri, Kombes Pol Nasriadi menyebutkan telah melakukan pengecekan dan investigasi mendalam di dua Sentra Pelayanan Program Bergizi Gratis (SPPG) yang diduga menjadi sumber keracunan, yaitu di Kecamatan Cidolog dan Kecamatan Cibadak.

"Insiden keracunan pertama terjadi pada Rabu, 6 Agustus 2025 lalu, yang menimpa 32 siswa dari lima unit sekolah berbeda (PAUD Cikadu, MI Cikadu, SDN Puncak Batu, PAUD Puspasari, dan SDN Tegallega) di Kecamatan Cidolog. Para siswa yang menyantap menu nasi kuning, telor dadar iris, acar, oreg tempe, dan semangka ini mulai merasakan gejala pusing, mual, dan diare pada siang hari," jelas Nasriadi pada Rabu (24/09/2025).

Hasil pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel makanan di SPPG Yayasan Bangun Bangsa Bersama Cidolog menemukan sejumlah mikroba berbahaya.

Pada makanan tempe orek ditemukan bakteri Enterobacter clocae. Pada telur dadar ditemukan bakteri Macrococcus caseolyticus dan pada buah semangka ditemukan jamur patogen Coccidiodes immitis.

Tim asistensi juga menemukan kondisi sanitasi dan higienitas yang memprihatinkan di lokasi SPPG, termasuk:

Bahan baku dan buah-buahan yang reject masih disimpan bercampur dengan yang layak.

"Tangki air keruh dan berjamur yang belum pernah dibersihkan, mengindikasikan kualitas air yang tidak higienis untuk pengolahan makanan," kata Nasriadi.


SPPG Cibadak: 69 Siswa Korban, Menunggu Hasil Uji Lab Dinkes


Kasus keracunan kedua terjadi di Kecamatan Cibadak, menimpa 69 siswa SMKN 1 Cibadak dari total 2.202 penerima manfaat MBG pada Kamis, 11 September 2025. Siswa yang mengonsumsi menu nasi putih, telor ceplok bumbu kalio, tumis tahu + kacang panjang, buah jeruk, dan susu UHT Dancow mulai merasakan gejala serupa (pusing, mual, nyeri perut, dan diare) pada sore hingga malam hari.

Pengecekan di SPPG Yayasan Relawan Ruang Peduli Cibadak juga menemukan masalah sanitasi, seperti bahan baku yang reject masih digabung dengan bahan baku yang akan diolah, lokasi pembuangan sampah berdekatan dengan ruang pencucian bahan baku dan tidak adanya filter air dari toren ke pemakaian akhir.

Namun, kesimpulan resmi mengenai penyebab keracunan di Cibadak masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.


Penjelasan Polri Peringatan Keras Soal Standar Kebersihan


Nasriadi menegaskan pentingnya standar operasional dan kebersihan yang ketat dalam program yang melibatkan hajat hidup banyak orang, terutama anak-anak.

"Hasil asistensi di SPPG Cidolog jelas menunjukkan bahwa keracunan disebabkan oleh adanya bakteri Enterobacter clocae, Macrococcus caseolyticus, dan jamur Coccidiodes immitis, yang diperparah oleh kualitas air yang kurang higienis saat penanganan pengolahan makanan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa temuan di dua lokasi tersebut menjadi peringatan keras bagi semua penyelenggara program MBG.

"Temuan kami, mulai dari bahan baku reject yang dicampur, kebersihan tangki air yang tidak terjamin, hingga lokasi sampah yang berdekatan dengan area pencucian, menunjukkan rendahnya kesadaran higienitas yang dapat mengakibatkan kontaminasi serius," tegasnya.

Seluruh korban keracunan di dua kasus ini telah ditangani oleh tim medis Puskesmas setempat dan dilaporkan dalam kondisi membaik tanpa perlu rawat inap.(FKR)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mabes Polri Turun Tangan, Temukan Sanitasi Buruk di Dua SPPG Sukabumi

Trending Now

Iklan