Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sukabumi, Wendi Isnawan, mengumumkan bahwa proses akuisisi lahan untuk seksi ini telah mencapai angka 97 persen. Saat ini, hanya tersisa beberapa bidang tanah yang masih harus diselesaikan melalui proses konsinyasi (penitipan ganti rugi di pengadilan).
"Progres pengadaan tanah di seksi 3 sudah 97 persen, tinggal sisa-sisa yang harus melalui proses konsinyasi," ujar Wendi pada Kamis (24/09/2025).
Tuntasnya masalah lahan ini membuat pihak pengembang kini bisa fokus penuh pada konstruksi.
Tantangan Beralih ke Pembangunan Jembatan
Berdasarkan tinjauan lapangan, sebagian besar badan jalan tol sudah rampung dengan cepat. Namun, Wendi Isnawan menyebutkan bahwa tantangan terberat kini bergeser pada pembangunan jembatan-jembatan vital.
"Badan jalan relatif cepat. Yang paling berat justru jembatan. Itu yang kini sedang diutamakan penyelesaiannya," jelas Wendi.
Pembangunan jembatan yang melintasi sungai, lembah, dan perbukitan adalah kunci agar jalur tol ini benar-benar siap untuk dioperasikan.
Target Fungsional Saat Nataru dan Lebaran
Pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) mendapatkan informasi dari pengelola proyek (PJT) bahwa Tol Bocimi Seksi 3 ditargetkan dapat difungsikan secara terbatas untuk mendukung kelancaran arus kendaraan selama periode Natal–Tahun Baru (Nataru) dan Idul Fitri.
"Informasi dari pihak pengelola, Bocimi Seksi 3 diupayakan agar segera bisa difungsikan. Setidaknya saat Nataru dan Lebaran, arus lalu lintas bisa lebih lancar," tambahnya.
Jika target ini tercapai, Tol Bocimi Seksi 3 tidak hanya akan mengurai kemacetan parah di jalur arteri Sukabumi - Bogor, tetapi juga secara signifikan akan mempercepat mobilitas menuju wilayah Sukabumi selatan. Hal ini diharapkan menjadi dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Sukabumi.
"Dengan progres pengadaan tanah yang hampir tuntas, kami berharap tidak ada lagi hambatan berarti. Sehingga manfaat Tol Bocimi Seksi 3 bisa segera dirasakan," imbuhnya.(FKR)