Tangis Pilu Balita Sukabumi, Raya Meninggal Dunia Akibat Ribuan Cacing Bersarang di Tubuhnya

Redaksi
Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:26 WIB Last Updated 2025-08-19T14:54:34Z
TERBIT.ID - Sukabumi - Kematian seorang bayi mungil bernama Raya, yang baru berusia 3 tahun warga Kampung Padangeunyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, menyisakan duka mendalam. Ia meninggal dunia setelah berjuang melawan ribuan cacing yang bersarang di tubuhnya. Perjalanan pilu Raya hingga akhir hayatnya ini dibantu oleh Rumah Teduh, sebuah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan. Raya merupakan salah satu pasien yang dibantu oleh Rumah Teduh. 

Melalui wawancara dengan pendirinya, Iin Achsien, diketahui bahwa kabar Raya diterima pada 13 Juli 2025 dari kerabatnya. Saat itu, kerabatnya hanya melaporkan bahwa ada anggota keluarganya yang sakit dan mengalami sesak napas, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pada hari yang sama, tim relawan Rumah Teduh segera melakukan asesmen. Ketika tiba di lokasi, Raya sudah dalam kondisi tidak sadar. Relawan dan keluarga membawa Raya ke RSUD Bunut, Sukabumi.

"Saat itu kami belum tahu kalau anak ini cacingan. Baru ketahuan setelah di rumah sakit, itu pun karena kondisinya sudah drop langsung diminta masuk ke PICU," ujar Iin pada Selasa (19/08/2025).

Namun, kendala pertama muncul. Raya tidak memiliki identitas kependudukan, sehingga proses administrasi di rumah sakit menjadi terhambat. Pihak Rumah Sakit memberi kesempatan 3x24 jam untuk mengurus BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) agar biayanya ditanggung pemerintah.

Selama tiga hari itu, tim Rumah Teduh berupaya keras mengurus administrasi kependudukan Raya, mulai dari Kartu Keluarga hingga BPJS. Namun, upaya mereka tak membuahkan hasil. Mereka berkoordinasi dengan berbagai dinas, mulai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, hingga Dinas Kesehatan, tetapi tidak ada tanggapan yang berarti. 

Iin menyayangkan, aturan yang ada tidak bisa menjadi jawaban untuk kasus-kasus darurat seperti yang dialami Raya.

"Saya sudah menghubungi pimpinan dinas, tapi tidak ada respons. Sampai di situ tidak ada kabar lagi dan waktunya sudah habis juga. Kami ke sana ke sini tidak ada tanggapan apa pun dari pihak-pihak terkait," jelas Iin.

Meskipun menghadapi birokrasi yang sulit, Iin dan timnya tidak menyerah. Rumah Teduh akhirnya mengambil alih seluruh biaya perawatan Raya. Kerjasama yang baik dengan RSUD Bunut membuat mereka mendapat kelonggaran.

"Rumah sakit sudah sangat baik memberi kami kebijakan tiga hari tidak dikenai biaya mandiri. Biasanya, kalau orang tidak punya identitas harus langsung bayar deposit. Namun, karena tenggat waktu habis, kami putuskan untuk membayar tunai. Total tagihan Rp23 juta, tapi Rumah Sakit memberi diskon dan kami hanya membayar Rp15 juta. Sisanya dibebaskan, alhamdulillah," kata Iin.

Pada akhirnya, nyawa Raya tidak dapat tertolong. Kematian Raya menjadi cerminan dari kondisi sosial dan sistem kesehatan yang masih jauh dari kata ideal. 

"Yang saya pahami sampai hari ini, kita sudah tidak bisa mengandalkan sistem kesehatan yang ada di Indonesia karena memang belum berpihak kepada masyarakat yang tidak mampu seperti Raya," tambah Iin.

Kasus Raya juga menunjukkan pentingnya kepedulian dari masyarakat sekitar. Orang tua Raya memiliki gangguan mental, dan ia diasuh oleh neneknya yang sudah tua. 

"Seharusnya masyarakat sekitar yang bergerak. Bagaimana kita bisa mengharapkan seorang anak diurus oleh dua orang tua yang ODGJ dan seorang nenek yang sudah sepuh," tegas Iin.

Kematian Raya menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kepedulian dan uluran tangan adalah kunci. 

"Pemerintah itu urusannya banyak, rakyatnya terlalu banyak sehingga rakyat di pelosok ini sudah tidak terdengar lagi. Kita tidak usah mengandalkan yang di atas, kita kerja saja semampu kita," ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan dan mengambil peran dalam setiap bencana kesehatan. "Jangan pas sudah meninggal baru ramai," tutupnya.(FKR)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tangis Pilu Balita Sukabumi, Raya Meninggal Dunia Akibat Ribuan Cacing Bersarang di Tubuhnya

Trending Now

Iklan