Dua Sekolah di Sukabumi Diobok-obok Maling, Belasan Perangkat Elektronik Lenyap Kerugian Puluhan Juta

Redaksi
Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:15 WIB Last Updated 2025-07-05T01:15:00Z


TERBIT.ID, Sukabumi – Dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi kembali berduka. Dini hari Kamis (03/07/2025), dua sekolah di Kecamatan Gegerbitung, yakni SMKN 1 Gegerbitung dan SMPN 1 Gegerbitung, diobok-obok kawanan maling. Belasan perangkat elektronik yang vital untuk kegiatan belajar mengajar raib, meninggalkan kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Insiden ini sontak menggegerkan warga sekitar. Rekaman CCTV yang kini viral di berbagai grup WhatsApp menunjukkan aksi para pelaku yang beroperasi dengan tenang di tengah kegelapan malam, seolah tahu betul seluk-beluk kedua sekolah.

Menurut informasi yang dihimpun, SMKN 1 Gegerbitung menjadi sasaran pertama, dibobol sekitar pukul 01.00 WIB. Tak lama berselang, hanya sekitar 54 menit kemudian, giliran SMPN 1 Gegerbitung yang jadi korban pada pukul 01.54 WIB. Jarak kedua sekolah yang hanya sekitar dua kilometer makin memperkuat dugaan bahwa ini adalah komplotan spesialis pembobol sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 1 Gegerbitung, R. Herawati Suryanegara menceritakan bagaimana peristiwa ini terungkap. 

"Seorang siswa OSIS yang biasa jogging pagi menemukan pintu laboratorium komputer terbuka sekitar pukul 06.00 WIB. Awalnya dia kira sudah ada guru, tapi setelah dicek, ruangan sudah berantakan. Saat itu juga langsung lapor.," ungkap Herawati saat ditemui terbit.id pada Sabtu (05/07/2025).

Dari rekaman CCTV, terlihat jelas tiga orang pelaku beraksi selama hampir 40 menit di SMPN 1 Gegerbitung. "Kalau lihat dari cara mereka beroperasi, ini seperti komplotan yang memang biasa membobol sekolah. Gerak-geriknya sangat tenang, seperti sudah tahu kondisi sekolah," tambah Herawati.

Daftar kerugian di SMPN 1 Gegerbitung sungguh memprihatinkan, mencapai Rp75 juta. Barang-barang yang lenyap antara lain enam unit laptop, dua unit proyektor (infokus), satu unit kamera DSLR, satu unit notebook, dan bahkan satu pasang sepatu futsal milik siswa. Kerusakan fasilitas juga memperparah kondisi.

Herawati mengamini bahwa SMKN 1 Gegerbitung lebih dulu disatroni. "Iya benar, kejadian di SMK sekitar jam satu malam. Baru kemudian SMP dibobol sekitar satu jam setelahnya. Kami sudah koordinasi, dan pola kejadiannya mirip," tuturnya.

Yang lebih miris, ini bukan kali pertama SMPN 1 Gegerbitung menjadi korban. Beberapa tahun silam, sekolah ini pernah kehilangan 40 unit laptop baru dalam insiden serupa.

"Semuanya hilang tanpa bekas," kenang Herawati dengan nada sedih.

Di sisi lain, Herawati sangat berharap adanya peningkatan patroli keamanan dari aparat. "Barang-barang itu dipakai untuk kegiatan siswa, bukan untuk disimpan saja. Ini jelas sangat merugikan pendidikan," keluhnya.

Kapolsek Gegerbitung, Iptu Subit Sudrajat, membenarkan kejadian ini. Setelah menerima laporan, timnya langsung bergerak cepat melakukan pengecekan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kedua lokasi.

"Kami masih mendalami kasus ini melalui keterangan penjaga sekolah, saksi-saksi di sekitar lokasi, serta mengamankan rekaman CCTV," jelas Subit. 

Ia menegaskan, pihaknya menduga kuat kedua insiden ini dilakukan oleh pelaku yang sama mengingat rentang waktu dan kedekatan lokasi.

"Kalau dilihat dari waktu rekaman CCTV, jedanya sekitar 54 menit. Pertama di SMK, kemudian pelaku berpindah ke SMP," paparnya.

Subit mengimbau masyarakat dan pihak sekolah untuk tetap waspada dan memperkuat sistem keamanan. "Kami juga tengah mengumpulkan informasi tambahan untuk mengidentifikasi para pelaku," tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, identitas pelaku maupun keberadaan barang bukti masih menjadi misteri. Pihak kepolisian terus berupaya keras untuk membawa para pelaku ke meja hijau dan mengembalikan rasa aman di lingkungan pendidikan.(FKR)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Sekolah di Sukabumi Diobok-obok Maling, Belasan Perangkat Elektronik Lenyap Kerugian Puluhan Juta

Trending Now

Iklan