TERBIT.ID, Sukabumi - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI sekaligus Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hj. Dewi Asmara, mengajak elemen organisasi masyarakat (ormas) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sukabumi untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan melalui sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertema Milenial Anti Radikalisme. Kegiatan tersebut digelar di Ballroom Hotel Bountie, Kota Sukabumi, pada Kamis (22/5/2025).
Dalam paparannya, Dewi Asmara menyoroti pentingnya keterlibatan generasi milenial dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah maraknya penyebaran paham radikalisme, terutama di era digital.
“Data Kementerian Agama tahun 2021 menunjukkan bahwa 85% generasi milenial rentan terpapar radikalisme. Ini menjadi PR besar kita semua untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila agar mereka tidak mudah terjerumus,” tegas Dewi Asmara.
Ia menambahkan, generasi milenial merupakan agen perubahan (agent of change) yang hidup di era serba digital, dengan karakter kritis, terbuka, dan aktif di media sosial. Kondisi ini, menurutnya, bisa dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk melawan penyebaran radikalisme.
“Mereka cerdas, melek teknologi, dan bisa menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pesan-pesan kebangsaan. Tapi mereka juga harus dibekali literasi yang kuat untuk membedakan mana informasi benar dan mana yang menyesatkan,” tambahnya.
Menurut Dewi, radikalisme tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, tetapi juga ideologi yang menyesatkan, menyusup melalui media sosial, dan memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang berbasis edukasi, empati, dan fakta menjadi kunci untuk menangkal penyebaran paham radikal.
Lebih lanjut, ia mendorong peran keluarga, tokoh agama, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ketahanan ideologi dari level paling dasar. “Pencegahan radikalisme tidak cukup dilakukan secara represif, tapi harus dimulai dari rumah, lingkungan, hingga institusi pendidikan,” jelasnya.
Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya membangun masyarakat yang inklusif dan toleran, di mana milenial bisa berkontribusi melalui komunitas, gerakan sosial, hingga platform digital untuk menebarkan semangat kebangsaan.
“Dengan kolaborasi antar generasi, pemanfaatan teknologi secara bijak, serta pemahaman yang utuh tentang nilai-nilai Pancasila, kita bisa ciptakan Indonesia yang damai dan bebas dari radikalisme,” pungkasnya. (R.Cking).