terbit.id, Sukabumi - Keluhan warga Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkait banjir yang terjadi selama hampir tiga tahun terakhir akhirnya mendapat respons dari pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Kebun Cibungur. Melalui audiensi yang digelar, Selasa (16/12/2025), pihak perusahaan berkomitmen melakukan penanganan dampak lingkungan akibat aktivitas perkebunan kelapa sawit di wilayah Gunung Endut.
Audiensi yang berlangsung di Agro Wisata Gunung Wayang, Kampung Sinagar RT 014/05, Desa Gunung Endut, dihadiri unsur Forkopimcam Kalapanunggal, pemerintah desa, perwakilan PTPN IV, serta warga terdampak mengikuti pertemuan yang membahas persoalan banjir, kerusakan TPT, pembuatan drainase, hingga menurunnya produktivitas pertanian warga.
Dalam audiensi tersebut, warga Kampung Cilingkeuy menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya pembuatan drainase dari kebun sawit, perbaikan drainase jalan secara permanen melalui betonisasi, serta pengalihan aliran air ke Sungai Cibodas yang dilengkapi pintu air guna mengatur debit air ke pemukiman.
Camat Kalapanunggal, Kurnia Abdullah, mengatakan banjir yang dialami warga bukan lagi sekadar kekhawatiran, melainkan sudah menjadi kenyataan yang dirasakan langsung masyarakat setiap musim hujan.
“Alhamdulillah hari ini terjadi audiensi antara warga Desa Gunung Endut dengan pihak PTPN IV. Permasalahan utamanya adalah limpahan air dari kebun sawit yang ketika hujan langsung mengalir ke pemukiman warga dan menyebabkan banjir,” ujar Kurnia kepada terbit.id, Rabu (16/12/2025).
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut telah dicapai sejumlah kesepakatan awal. Pihak PTPN IV menyatakan kesanggupan untuk segera melakukan perbaikan saluran air yang selama ini tidak berfungsi optimal.
“Disepakati bahwa PTPN akan mengupayakan perbaikan saluran dan TPT. Yang paling mendesak adalah pembuatan saluran air, karena saat ini memang tidak ada drainase sehingga air langsung masuk ke rumah warga,” jelasnya.
Selain itu, warga juga mengusulkan solusi teknis berupa pembuatan sodetan untuk mengalihkan aliran air dari hulu kebun sawit menuju Sungai Cibodas, guna mengurangi debit air yang masuk ke pemukiman.
“Tadi disepakati akan dibuat semacam sodetan yang memotong aliran air agar langsung menuju Sungai Cibodas. Ini sebagai langkah pencegahan banjir yang bisa segera dilaksanakan,” tambah Kurnia.
Terkait waktu pelaksanaan, Kurnia menyebut pihak PTPN IV telah menyiapkan tenaga kerja untuk merealisasikan pembangunan saluran dalam waktu dekat. Namun untuk pembangunan lanjutan seperti TPT permanen dan bak penampungan air, diperlukan proses penganggaran lebih lanjut.
“Untuk saluran air, insyaallah segera dilaksanakan karena pekerja sudah disiapkan. Sementara untuk TPT dan bak penampungan, perlu proses karena harus diajukan ke direksi PTPN,” katanya.
Camat Kalapanunggal berharap kesepakatan yang telah dibuat tidak berhenti pada tataran janji, melainkan benar-benar direalisasikan demi mengakhiri penderitaan warga.
“Sudah hampir tiga tahun warga terdampak, bukan hanya rumah yang kebanjiran, tapi juga kebun mereka rusak dan produktivitas menurun. Harapan kami, hasil mediasi ini benar-benar memberi solusi nyata,” pungkasnya. (R.Cking).

