terbit.id, Sukabumi – Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Zainul Munasichin, menggelar kegiatan sosialisasi program Bangga Kencana bersama mitra kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di GOR Cicurug, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan kampanye pencegahan HIV/AIDS, diikuti ratusan peserta dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, hingga para kader kesehatan.
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula sejumlah mitra kerja Komisi IX, di antaranya dr. Noer Aziza, M.Biomed, Bambang Dwi Nugroho, S.Ds, dan Fery Budiman. Mereka bersama-sama memberikan edukasi terkait pentingnya hidup sehat, perencanaan keluarga, serta upaya menekan angka stunting di Kabupaten Sukabumi.
“Tadi saya bersama BKKBN dan Kementerian Kesehatan melakukan sosialisasi, edukasi, dan informasi dengan warga Cicurug. Fokusnya adalah gerakan masyarakat sehat atau GERMAS, khususnya untuk penanggulangan penyakit HIV/AIDS serta pembentukan keluarga berencana,” ujar Zainul Munasichin kepada wartawan usai kegiatan.
Ia menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen Komisi IX DPR RI dalam mendukung program nasional penanganan stunting dan kesehatan keluarga.
“Kami melihat penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi sudah on the track, tinggal ditingkatkan lagi. Apalagi sekarang dengan adanya program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), insyaallah penanganan stunting bisa dilakukan dengan percepatan,” ungkapnya optimis.
Selain membahas stunting, Zainul juga menyoroti penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi yang kini terdata mencapai sekitar 160 kasus. Ia menyebut bahwa kasus tersebut telah termonitor dengan baik oleh Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah.
“Saya dapat laporan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Sukabumi sekitar 160-an orang, dan sudah terpantau dengan baik oleh Dinas Kesehatan serta Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Pemerintah terus melakukan edukasi agar masyarakat menjaga pola hidup sehat, setia dengan satu pasangan, dan waspada terhadap penularan dari hubungan sesama jenis,” katanya.
Menurut Zainul, salah satu bentuk pencegahan yang efektif adalah pendidikan keluarga dan perencanaan usia pernikahan yang ideal bagi generasi muda.
“Program Bangga Kencana ini kan berbicara tentang perencanaan keluarga. Kami hanya mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, agar menikah di usia ideal. Usia ideal itu perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Jangan menikah dini karena bisa berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi, kesiapan mental, dan ekonomi,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan agar masyarakat semakin memahami pentingnya keluarga berencana, kesehatan reproduksi, dan pola hidup sehat untuk menciptakan keluarga Indonesia yang sejahtera dan berkualitas. (R.Cking).