Dalam klip berdurasi singkat tersebut, terlihat dua pasang pelajar saling adu jotos. Sepasang pelajar dengan seragam hitam-putih tampak saling pukul dalam posisi berdiri, sementara dua pelajar lainnya, mengenakan celana olahraga dan seragam biru, terlihat saling membanting (pitting) di area tanah.
Kejadian ini melibatkan pelajar dari tiga sekolah berbeda: SMP Negeri 6 Surade, MTs Muhammadiyah Surade, dan MTs Cidahu Cibitung. Setelah video tersebut menyebar luas, pihak sekolah dan aparat kepolisian setempat langsung bergerak cepat menanganinya.
Klarifikasi dan Penyelesaian Komprehensif
Menanggapi kehebohan yang terjadi, Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Surade, Yuli Setiani Dewi, segera memberikan klarifikasi resmi. Ia memastikan bahwa kasus perkelahian yang melibatkan siswanya dengan pelajar dari sekolah lain telah diselesaikan dengan jalur perdamaian.
"Dengan ini saya klarifikasi terkait video viral perkelahian anak SMP Negeri 6 Surade dan MTS Muhammadiyah Surade dan MTs Cidahu Cibitung, bahwa kasus perkelahian tersebut telah diselesaikan dengan semua pihak yang terlibat serta dengan orang tua siswa," ujar Yuli Setiani Dewi dalam keterangannya, Jumat (03/10/2025).
Proses penyelesaian kasus ini dilakukan secara komprehensif melalui musyawarah. Pertemuan damai tersebut disaksikan langsung oleh Kapolsek Surade beserta anggota, perwakilan guru dari seluruh sekolah yang terlibat, serta seluruh orang tua/wali siswa. Bahkan, Kepala Desa setempat turut hadir dalam pertemuan tersebut.(FKR)
“Pertemuan damai ini berlangsung pada Senin, 29 September 2025, pukul 09.00 sampai dengan 10.30 WIB, bertempat di SMP Negeri 6 Surade,” ungkap Yuli Setiani Dewi, menutup keterangannya.
Dengan adanya penyelesaian ini, pihak sekolah berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan serta pembinaan karakter kepada seluruh siswa.(FKR)