Ucapan Kesakitan Pancasila

Ucapan Kesakitan Pancasila

Pemkab Sukabumi Tegaskan Evaluasi Total SPPG Pasca Keracunan Massal

Redaksi
Jumat, 03 Oktober 2025 | 18:45 WIB Last Updated 2025-10-03T11:48:22Z
TERBIT.ID, Sukabumi - Pemerintah Kabupaten Sukabumi bergerak cepat menyikapi serangkaian kasus keracunan massal yang sempat terjadi di beberapa wilayah, diduga akibat konsumsi Makanan Bergizi (MBG). Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua penyelenggara Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) di daerah tersebut.

Program MBG, yang merupakan inisiatif nasional di bawah arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam kerangka Asta Cita, menjadi sorotan serius setelah mencuatnya insiden yang meresahkan.

“Ini program penting untuk anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045. Maka, sebagai daerah kita harus menyukseskannya. Namun, dalam pelaksanaannya memang ada beberapa catatan penting yang perlu diperbaiki,” kata Ade pada Jumat (03/10/2025).


Empat Kasus Keracunan Jadi Peringatan


Ade Suryaman membeberkan, selama beberapa bulan terakhir, tercatat empat kasus keracunan yang tersebar di wilayah Kecamatan Cidolog, Cibadak, Parakansalak, dan Pelabuhanratu. Meskipun semua kasus berhasil ditangani dengan cepat, insiden berulang ini memicu kekhawatiran publik dan memaksa pemerintah daerah mengambil tindakan tegas.

“Kalau sudah terjadi keracunan, repot semua pihak. Karena itu, evaluasi wajib dilakukan agar tidak terulang,” tambahnya.


Pemkab Sukabumi menyoroti dua masalah utama:

1. Minimnya Laporan Rutin

Dari 191 SPPG yang tercatat, sebagian besar dinilai masih jarang memberikan laporan perkembangan kepada pemerintah daerah. Ade menekankan pentingnya transparansi dan pelaporan rutin.

“Koordinator sudah kita ingatkan agar setiap laporan disampaikan secara rutin, minimal harian. Kalau datanya update, kita bisa tahu kondisi lapangan secara jelas. Untuk itu, para camat ditugaskan mengkoordinasikan hal ini bersama kepala desa,” tegasnya.

2. Belum Ada Sertifikat Laik Higienis

Sejumlah SPPG juga diketahui belum mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), padahal ini adalah syarat fundamental untuk penyediaan makanan yang aman.

“Kami tekankan SPPG yang belum memiliki SLHS agar segera memenuhinya. Jika persyaratan higienis dan sanitasi dipenuhi, potensi permasalahan bisa diminimalisir,” tandas Ade.


Untuk memastikan program ini berjalan aman dan tepat sasaran, Pemkab Sukabumi telah melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta jajaran kecamatan dan desa. Pengawasan juga diperkuat oleh Bupati Sukabumi bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Intinya, kita ingin semua pelaksanaan program MBG ini berjalan baik, aman, dan tepat sasaran. Program ini sangat strategis, jangan sampai tujuan mulianya terganggu karena kelalaian teknis di lapangan,” paparnya.

Dengan evaluasi menyeluruh ini, Pemkab Sukabumi berharap risiko kesehatan dapat dihindari, sekaligus memperkuat kontribusi daerah dalam mendukung target pembangunan nasional.

“Iya, sekaligus memperkuat kontribusi daerah dalam mendukung target pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Ade.(FKR)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemkab Sukabumi Tegaskan Evaluasi Total SPPG Pasca Keracunan Massal

Trending Now

Iklan