TERBIT.ID, Sukabumi - Malam di Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, mendadak mencekam pada Selasa (14/10/2025) malam. Sekitar pukul 21.21 WIB, sebuah warung sembako milik warga bernama Enur (55) tiba-tiba dilalap si jago merah. Dalam waktu singkat, bangunan tersebut hangus tak tersisa, rata dengan tanah.
Peristiwa dramatis ini diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, Ofiek, menjelaskan kronologi kejadian yang bermula dari percikan api.
“Api pertama kali terlihat oleh warga bernama Asep, berusia 35 tahun. Ia melihat percikan api dari dalam warung sembako milik Ibu Enur, lalu berteriak meminta pertolongan warga sekitar,” kata Ofiek pada Rabu (15/10/2025).
Teriakan Asep memecah keheningan malam dan sontak membuat warga berhamburan keluar rumah. Dengan alat seadanya, mulai dari alkon hingga ember air, mereka bahu-membahu mencoba memadamkan kobaran api. Upaya heroik warga ini berbuah manis.
“Warga bersama aparat desa langsung bergotong royong memadamkan api. Beruntung, kobaran tidak sampai meluas ke rumah di sekitar lokasi, meskipun seluruh bangunan warung dan isinya habis terbakar,” tambah Ofiek.
Meski tak ada korban jiwa dalam musibah ini, kerugian materiil ditaksir mencapai angka fantastis, sekitar Rp50 juta. Seluruh isian warung, termasuk bahan pokok, peralatan dagang, dan perabotan, hangus total.
“Korban jiwa nihil, tetapi kerugian materil cukup besar karena warung dan isinya terbakar habis,” jelasnya lugas.
Usai api berhasil dikuasai sekitar pukul 22.30 WIB, tim gabungan yang terdiri dari P2BK, FORKOPIMCAM Gegerbitung, Polsek Gegerbitung, Babinsa Caringin, hingga Tagana Kabupaten Sukabumi segera bergerak cepat. Koordinasi dengan PLN Unit Cilangla dan Damkar Unit Sukaraja juga dilakukan untuk pemadaman total dan pendataan.
Ofiek menyebut, sinergi cepat antarunsur ini adalah kunci. “Koordinasi langsung dilakukan dengan unsur Forkopimcam, Tagana, Pemdes Caringin, PLN Unit Cilangla, hingga Damkar Unit Sukaraja yang tiba di lokasi untuk membantu pemadaman total,” paparnya.
Saat ini, fokus beralih ke pemulihan. P2BK Gegerbitung menyampaikan bahwa korban sangat membutuhkan uluran tangan untuk kembali bangkit.
“Untuk kebutuhan mendesak, korban membutuhkan bantuan bahan bangunan dan perlengkapan usaha agar bisa memulai kembali aktivitas ekonominya,” ujar Ofiek.
Pihaknya juga mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh semua pihak dalam penanganan musibah ini.
“Semua bergerak cepat. Forkopimcam, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tagana, Damkar, dan warga bersama-sama membantu. Ini wujud gotong royong yang masih sangat kuat di masyarakat kita,” pungkasnya.(FKR)