terbit.id, Sukabumi – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI sekaligus Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hj. Dewi Asmara, mengajak ratusan milenial dari Kader Pemuda Pancasila Kecamatan Nagrak dan Kecamatan Ciambar untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Aula Bukit Nagrak Indah, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Dewi Asmara menekankan pentingnya peran generasi milenial dalam membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi dan perbedaan pandangan, kaum muda memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa.
“Milenial memiliki potensi besar untuk membangun masyarakat yang inklusif dan toleran. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap perbedaan dan menghargai pluralisme,” tegas Dewi Asmara di hadapan para peserta sosialisasi.
Ia menjelaskan, melalui kegiatan sosial, komunitas digital, serta berbagai inisiatif lokal, generasi milenial dapat berperan aktif menumbuhkan semangat kebersamaan dan saling menghormati di tengah keberagaman bangsa. Menurut Dewi, langkah-langkah tersebut merupakan bentuk nyata dalam meneguhkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dalam melawan paham radikalisme.
“Kenapa generasi milenial memiliki porsi peran yang besar dalam menangkal radikalisme? Karena generasi ini memiliki rasa keterpanggilan yang tinggi untuk menjadi penenun perdamaian, dengan misi menyatukan, bukan memecah belah,” tuturnya.
“Mereka memadamkan kebencian dengan cara-cara yang unik, baik melalui dunia maya maupun dunia nyata,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dewi juga memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi generasi milenial dalam upaya menangkal radikalisme. Antara lain, paparan informasi yang salah dan disinformasi di media sosial, polarisasi sosial dan politik, serta kurangnya literasi media yang membuat masyarakat sulit membedakan informasi valid dan tidak valid.
Meski begitu, ia menilai bahwa berbagai peluang juga terbuka luas bagi generasi milenial. Dengan kemampuan digital yang mumpuni, mereka bisa menyebarkan pesan-pesan damai dan anti-radikalisme secara kreatif dan efektif.
“Keterampilan digital milenial harus dimanfaatkan untuk memperkuat semangat kebangsaan. Mereka juga bisa menciptakan inisiatif lokal yang tepat sasaran serta menjalin kerja sama lintas generasi untuk memperkuat perlawanan terhadap radikalisme,” kata Dewi.
Kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali semangat nasionalisme di kalangan muda, khususnya dalam memahami dan mengamalkan empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Dewi, memahami Empat Pilar bukan sekadar teori, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai landasan moral dan etika dalam berbangsa dan bernegara.
“Empat Pilar ini adalah fondasi yang menjaga keutuhan bangsa. Kalau kita pahami dan jalankan dengan benar, Indonesia akan selalu kuat di tengah perbedaan,” pungkasnya. (R.Cking).

