TERBIT.ID, Sukabumi - Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, angkat bicara soal kabar yang menyebutkan PSSI harus membayar royalti untuk memutar lagu-lagu nasional seperti Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, dan Tanah Airku.
Menurutnya, aturan tersebut harus dihapus karena dianggap tidak produktif dan hanya membuat gaduh.
Yunus Nusi menjelaskan tiga alasan utama PSSI menolak aturan ini. Pertama, ia menegaskan bahwa lagu kebangsaan adalah perekat dan pembangkit rasa nasionalisme.
"Ketika puluhan ribu suporter menyanyikan lagu ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, banyak yang merinding, bahkan menangis. Di situlah letak nilai-nilai dari lagu kebangsaan ini," ujar Yunus dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (15/08/2025).
Kedua, PSSI memang sering memutar lagu-lagu nasional ini setiap kali Timnas Indonesia bertanding, baik tim putra maupun putri dari berbagai level usia.
Ketiga, Yunus Nusi yakin para pencipta lagu tersebut tidak pernah berpikir untuk mendapatkan imbalan.
"Sang pencipta lagu ini dengan ikhlas mempersembahkan lagu di tengah perjuangan bangsa kita. Mereka tidak berharap dibayar saat lagu ini dinyanyikan. Ini adalah lagu-lagu perjuangan yang ditujukan untuk anak bangsa," tambahnya.
Oleh karena itu, Yunus Nusi dengan tegas meminta agar aturan bayar royalti lagu nasional segera dihapus. Ia menilai aturan ini hanya "berisik, membuat gaduh, dan tidak produktif."(FKR)