Bola Leungeun Seuneu, Seni Bola Api Sukabumi yang Kini Mendunia dan Pecahkan Rekor MURI

Redaksi
Selasa, 29 Juli 2025 | 16:52 WIB Last Updated 2025-07-29T09:53:18Z


TERBIT.ID, Sukabumi - Ribuan mata terpukau, sebanyak 1.000 pesilat dari berbagai penjuru hadir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Jumat, 25 Juli 2025, untuk sebuah pertunjukan yang tak biasa: Bola Leungeun Seuneu (Boles). 

Seni bola api khas Kota Sukabumi ini tak hanya memukau, tapi juga berhasil memecahkan Rekor MURI Dunia!

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang menyaksikan langsung, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. "Selamat kepada Kyai Fajar Laksana sebagai guru besar Pondok Pesantren Al Fath dan Paguron Sang Maung Bodass, serta Museum Prabu Siliwangi atas inisiatif luar biasa ini," ujarnya. 

Fadli Zon juga menambahkan bahwa Boles sebelumnya telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Kebudayaan.

Menurut Fadli Zon, Boles sangat layak menjadi ikon wisata budaya Kota Sukabumi. Bukan sekadar atraksi, permainan tradisional ini juga kaya akan makna filosofis. 

"Boles adalah pertunjukan atraktif dan warisan budaya dengan filosofi mendalam, sangat pantas menjadi ikon wisata," tegasnya. 

Beliau berharap, rekor MURI ini akan memicu lebih banyak generasi muda untuk mengenal dan melestarikan warisan budaya Indonesia ini.

Bahkan, Fadli Zon melihat potensi Boles untuk Go International! Mengingat sudah dimainkan di beberapa negara, bukan tidak mungkin Boles akan diusulkan menjadi Warisan Budaya Takbenda tingkat dunia ke UNESCO. 

"Ini sesuatu yang unik dan asli Indonesia. Perlu kita kaji apakah bisa menjadi pertandingan olahraga baru, apalagi peminatnya sudah banyak," jelasnya.


Dua Bulan Persiapan, Hasil Membanggakan

KH Fajar Laksana, sang pencipta olahraga tradisional Boles, mengungkapkan bahwa 1.000 pesilat yang beraksi berasal dari tiga provinsi: Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. 

Persiapan untuk memecahkan Rekor MURI Dunia ini memakan waktu sekitar dua bulan agar para pesilat bisa tampil kompak. 

"Mayoritas pesilat kami dari Sukabumi, tapi ada juga dari Bogor, Jakarta, Banten, Depok, dan Tangerang Selatan," ungkapnya saat diwawancarai terbit.id pada Selasa (29/07/2025).

Pengukuhan Rekor MURI Dunia ini tak lepas dari keautentikan Boles yang disebut-sebut tidak dimiliki oleh negara lain. "Luar biasa, tidak menyangka kami malah mendapatkan Rekor Dunia MURI. Semoga ini menjadi semangat bagi para pecinta budaya untuk terus melestarikan budaya asli Indonesia, khususnya Jawa Barat, lebih khusus lagi Sukabumi," harap Fajar Laksana.

Di balik atraksi bola api yang membara, Boles menyimpan makna filosofis yang mendalam. Bola api yang panas digambarkan sebagai hawa nafsu yang harus dikendalikan oleh manusia untuk mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna. 

"Ketika bola berhasil dimasukkan ke keranjang gawang, itu berarti hawa nafsu berhasil dikendalikan dan manusia mencapai tujuannya dalam hidup," terang Fajar.

Pengembangan olahraga tradisional ini dimulai dari Perguruan Silat Sang Maung Bodas pada tahun 2010. Kesenian ini merupakan adaptasi dari permainan serupa pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi di masa Kerajaan Pajajaran, bahkan tercatat dalam naskah Kitab Suwasit yang tersimpan di Museum Prabu Siliwangi. 

"Perjalanan kami sangat panjang, lebih dari 15 tahun mempromosikan Boles hingga akhirnya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dan kini Rekor Dunia MURI," paparnya.

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, turut menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Alhamdulillah, saya bersama Menteri Kebudayaan menyaksikan langsung pemecahan rekor MURI Dunia Boles dari Kota Sukabumi. Insyaallah, ke depan Kota Sukabumi siap bersinergi dengan Kementerian Kebudayaan untuk merawat dan melestarikan tradisi semacam ini," pungkasnya.(FKR)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bola Leungeun Seuneu, Seni Bola Api Sukabumi yang Kini Mendunia dan Pecahkan Rekor MURI

Trending Now

Iklan