Pendakian Gunung Salak Masih Ditutup: Pemulihan Ekosistem dan Cuaca Ekstrem Jadi Pertimbangan

Redaksi
Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:33 WIB Last Updated 2025-01-11T06:35:12Z
Foto : istimewa

TERBIT.ID, Sukabumi - Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE.10/T.14/TU/KSA.5.1/B/12/2024 yang menyatakan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Salak mulai 7 Desember 2024 pukul 06.00 WIB. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut sekaligus untuk pemulihan ekosistem hutan di jalur pendakian.

Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Kepala Balai TNGHS, Budhi Chandra, dijelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem berpotensi meningkatkan risiko keselamatan bagi para pendaki. Selain itu, penutupan ini juga bertujuan memberikan waktu bagi pemulihan ekosistem yang terpengaruh oleh aktivitas pendakian. "Langkah ini diambil untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kawasan serta menjaga kenyamanan dan keamanan para pengunjung," ujar Budhi Chandra dalam keterangan resminya.

Arahan dan Dasar Kebijakan

Penutupan ini didasarkan pada hasil evaluasi kondisi cuaca dan ekosistem hutan, serta mengacu pada Keputusan Kepala Balai TNGHS Nomor SK.91/T.14/TU/PEG.5.1/B/06/2024 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendakian Gunung Salak dan Surat Edaran sebelumnya tentang pembukaan pendakian. Penutupan berlaku untuk seluruh jalur resmi pendakian, termasuk pintu masuk Cidahu, Pasir Reungit, Cimalati, dan Ajsaka.

"Kami berharap seluruh pihak, mulai dari petugas pengelola, penyedia jasa wisata alam, hingga pengunjung, dapat mematuhi kebijakan ini demi keberlanjutan fungsi kawasan konservasi," tambah Budhi Chandra.

Pemulihan Ekosistem Jadi Prioritas
Aktivitas pendakian Gunung Salak selama ini menjadi salah satu daya tarik unggulan TNGHS. Namun, pemanfaatan kawasan secara terus-menerus membutuhkan pengelolaan yang bijaksana agar tidak merusak ekosistem. "Penutupan ini merupakan upaya kami untuk menjaga keseimbangan antara fungsi perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan," jelas Budhi.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian alam. "Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung tanpa mengabaikan tanggung jawab kami terhadap lingkungan," tegasnya.

Dukungan dan Edukasi
Balai TNGHS juga berencana mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konservasi hutan selama masa penutupan. "Kami akan terus berupaya memberikan edukasi, baik melalui sosialisasi langsung maupun media, agar masyarakat semakin peduli terhadap pelestarian kawasan konservasi ini," kata Budhi.

Penutupan jalur pendakian ini dijadwalkan berlangsung hingga kondisi cuaca membaik dan evaluasi ekosistem selesai dilakukan. Informasi lebih lanjut akan disampaikan secara berkala melalui saluran komunikasi resmi TNGHS. (R.Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pendakian Gunung Salak Masih Ditutup: Pemulihan Ekosistem dan Cuaca Ekstrem Jadi Pertimbangan

Trending Now

Iklan