terbit.id, Sukabumi - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi dalam beberapa hari terakhir memicu serangkaian bencana alam. Berdasarkan Laporan Harian Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Sukabumi, tercatat 19 kejadian bencana yang terjadi hingga Jumat, 19 Desember 2025, pukul 20.00 WIB.
Bencana yang terjadi didominasi oleh pergerakan tanah, tanah longsor, cuaca ekstrem, serta kerusakan rumah dan infrastruktur, yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Kejadian dengan dampak terbesar terjadi di Kecamatan Palabuhanratu, tepatnya di Desa Pasirsuren dan Desa Cikadu. Pergerakan tanah yang terjadi sejak Kamis (18/12/2025) pagi menyebabkan puluhan rumah terdampak di beberapa kampung, di antaranya Kampung Nyalindung, Cirawa, dan Gempol. Dari kejadian tersebut, tercatat 7 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Selain Palabuhanratu, bencana juga melanda Kecamatan Cibitung, Jampangtengah, Cikembar, Gunungguruh, Nyalindung, Nagrak, Cibadak, Kalibunder, Cisaat, Sukaraja, Caringin, hingga Parungkuda. Dampak yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari rumah rusak ringan hingga ambruk, jalan lingkungan amblas, tebing longsor, hingga akses jalan desa dan kabupaten terancam tidak bisa dilalui.
Di Kecamatan Jampangtengah, cuaca ekstrem menyebabkan pergerakan tanah di Desa Sindangresmi dan Padabeunghar. Di Kampung Sampalan, panjang retakan tanah mencapai sekitar 25 meter dengan kedalaman anjlokan 1,5 meter, berdampak pada 8 unit rumah yang dihuni 8 KK dengan 19 jiwa. Sementara di Kampung Cikawung, anjloknya jalan lingkungan dan kerusakan rumah mengancam sejumlah warga.
Sementara itu, di Kecamatan Caringin, hujan deras menyebabkan rumah warga ambruk di Desa Seuseupan dan Desa Sukamulya. Dalam salah satu kejadian, penghuni rumah mengalami luka ringan saat bencana terjadi karena berada di dalam rumah.
Tak hanya permukiman, infrastruktur jalan juga terdampak. Di Kampung Cihelang Girang, Kecamatan Caringin, serta Kampung Legokdadap, Kecamatan Cikembar, longsor menyebabkan ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan, sehingga mengganggu aktivitas dan mobilitas warga.
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat, dari keseluruhan kejadian tersebut, sejumlah warga harus mengungsi ke rumah kerabat demi keselamatan. Petugas gabungan dari BPBD, pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri, serta relawan telah melakukan asesmen awal, pemantauan lokasi, dan penanganan darurat. (R.Cking).

