Hingga Jumat (7/11/2025), total 15 orang saksi telah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Sukabumi. Peningkatan jumlah saksi ini menjadi sinyal bahwa penyidikan kasus tragis ini memasuki babak baru.
15 Saksi Diperiksa, Termasuk Siswa dan Guru
Sebelumnya, polisi telah memeriksa 12 saksi, yang terdiri dari 8 orang dari lingkungan sekolah (siswa dan guru), serta 4 orang dari pihak korban dan pelapor. Pada pemeriksaan terbaru, polisi memanggil 3 orang saksi tambahan yang merupakan siswa.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, menjelaskan bahwa penambahan saksi ini bertujuan untuk mempercepat proses hukum.
“Insya Allah minggu depan ada peningkatan status ke penyidikan semoga cepat terkumpul, dan saksi sekarang jumlah dari 12 bertambah 3 jadi total 15 orang. 3 orang yang baru diperiksa itu siswa,” jelas Hartono, dikonfirmasi pada Jumat (06/11/2025).
Dalam upaya mengungkap motif di balik kematian siswi berinisial AK (14) yang dikenal berprestasi ini, pihak kepolisian juga telah mengamankan sejumlah barang bukti penting yang berkaitan erat dengan peristiwa tersebut.
"Barang bukti berupa surat wasiat korban, HP korban, dan serpihan kursi yang digunakan untuk gantung diri,” tambah Hartono.
Petunjuk Surat Wasiat dan Permintaan Pindah Sekolah
AK (14) ditemukan tak bernyawa dalam posisi tergantung di pintu kamar tidurnya pada Selasa (28/10/2025). Sebelum kejadian nahas itu, korban diketahui sering meminta kepada orang tuanya untuk pindah sekolah.
Meskipun korban tidak pernah secara spesifik menceritakan perundungan kepada keluarga, pihak keluarga meyakini adanya tekanan di sekolah setelah menemukan petunjuk di surat wasiat korban.
Salah satu keluarga korban, Topick Walhidayat (35), membenarkan bahwa surat wasiat tersebut mengarah pada isu perundungan.
"Kalau untuk kronologis memang korban tidak ada keluhan ke keluarga. Apakah ada bullying dan sebagainya itu tidak ada. Cuma pihak keluarga meyakini karena di situ ada surat wasiat mengarah ke bullying," kata Topick.
Topick juga menguatkan dugaan ketidaknyamanan korban di lingkungan sekolah melalui permintaannya yang berulang untuk pindah.
"Yang dikeluhkan sama beliau itu inginnya pindah sekolah. Kalau dia mengeluh kepada saya (adanya bully), saya mungkin sudah menanganinya," ungkapnya.(FKR)

