Namun, penghentian ini diduga kuat dipicu oleh keluhan berulang dari para orang tua siswa mengenai kualitas menu MBG yang dinilai tidak layak, bahkan ditemukan dalam kondisi bau dan busuk.
MBG Berhenti Akibat 'Peralihan' dan Pemerataan Dapur
Kepala SDN Pasirhalang 4 Sukaraja, Herni Idawati, membenarkan bahwa sekolahnya yang memiliki 250 siswa tidak menerima MBG mulai 6 Oktober 2025.
"Untuk hari ini kami SDN 4 Pasir Halang tidak menerima MBG, tanggal 4 ditandatangani dan katanya menurut mereka tanggal 13 Oktober kita baru menerima, iya ada peralihan," ujar Herni saat dikonfirmasi pada Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, peralihan ini merupakan pemerataan dari pihak SPPG, di mana sekolahnya dipindahkan dari Yayasan Bahagia ke SPPG Mutia, yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolah.
Program MBG di SDN Pasirhalang 4 sendiri sudah berjalan sejak Februari, namun keluhan dari orang tua siswa terkait menu disebut sudah terjadi lebih dari tiga kali. Herni mengakui bahwa pihak sekolah selalu langsung menyampaikan komplain ke pihak dapur dan umumnya direspons dengan penggantian menu.
"Kalau ada keluhan kami langsung ke dapurnya itu, dan dapurnya langsung memberikan ganti dan kalau misal ada yang kurang baik menunya besoknya alhamdulillah diganti dengan yang lebih baik," jelas Herni.
Keluhan yang paling sering disampaikan adalah terkait menu seperti buah-buahan—di mana pernah ditemukan jeruk busuk—dan lauk pauk, khususnya telur yang selalu disajikan telur dadar, padahal orang tua siswa berharap menu telur bulat.
Keluhan Menu Makanan Memicu Perpindahan?
Meskipun keluhan menu dari orang tua sering terjadi, Ketua SPPG Yayasan Khazanah Ibu Bahagia, Milenito. S, membantah bahwa perpindahan ini disebabkan oleh komplain. Menurutnya, perpindahan ini murni karena alasan geofisial atau jalur terdekat dan pemerataan penerima manfaat.
"Bukan, karena jalur terdekat (geofisial). Setiap dapur itu diatur maksimal 4.000 penerima manfaat. Kenyataannya di lapangan ada yang lebih ada yang kurang maka dari itu baru kemarin setiap SPPG diatur bahwa harus pemerataan jangan ada yang kecil ada yang lebih maka dari itu kita memindahkan SDN 4 Pasir Halang ke SPPG sebelah," terang Milenito.
Ia menambahkan, saat ini jalur pengiriman MBG diatur ulang seiring bertambahnya SPPG baru dan aturan bahwa setiap dapur diatur maksimal 4.000 penerima manfaat. Di Kecamatan Sukaraja sendiri terdapat kurang lebih 6 SPPG dengan total penerima manfaat 3.600.
"Kita harus taat peraturan harus koordinasi dengan kecamatan agar semuanya rata," pungkasnya.(FKR)