Ucapan Kesakitan Pancasila

Ucapan Kesakitan Pancasila

Dewi Asmara Ajak Pemuda Sukabumi Jadi Garda Depan Gerakan Kebajikan Pancasila

Redaksi
Selasa, 30 September 2025 | 11:43 WIB Last Updated 2025-09-30T04:45:46Z
TERBIT.ID, Sukabumi – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Hj. Dewi Asmara S.H., M.H., mengajak masyarakat dan generasi muda untuk meneguhkan identitas nasional melalui penguatan nilai-nilai Pancasila. Ajakan tersebut disampaikan dalam Dialog Kebangsaan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang berlangsung di GOR Orange, Kampung Nempel, Kelurahan/ Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (30/9/2025).

Acara ini dihadiri ratusan masyarakat, tokoh pemuda, dan kader relawan, Forkopimcam Cicurug. Selain Hj. Dewi Asmara, S.H,M.H, hadir pula HM Loka Tresnajaya, S.E., Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, serta Andi Apriyanto, S.H., M.H., Analis Hukum Ahli Madya, sebagai narasumber. Mereka memaparkan urgensi Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan disrupsi informasi.

Pemuda Harus Jadi Agen Perubahan
Dalam pemaparannya, Dewi Asmara menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting menjaga keutuhan bangsa dengan menjadikan Pancasila sebagai kompas kehidupan.

“Pancasila bukan sekadar dihafal, tetapi harus dihayati dan diamalkan dalam keseharian. Pemuda adalah agen perubahan, dan mereka harus menjadi garda depan dalam gerakan kebajikan Pancasila,” ujar Dewi Asmara.

Ia juga menyoroti tantangan era digital, mulai dari maraknya hoaks, intoleransi, hingga gaya hidup individualis yang mengikis semangat gotong royong. “Kalau kita tidak kuat dengan nilai Pancasila, bangsa ini bisa terpecah oleh arus informasi yang menyesatkan,” tambahnya.

Revitalisasi Pancasila di Era Modern
Dialog kebangsaan tersebut mengangkat tema “Meneguhkan Identitas Nasional dan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Pancasila bagi Pemuda dan Masyarakat”. Para narasumber sepakat bahwa Pancasila adalah fondasi yang menjaga persatuan di tengah keberagaman.

Dewi Asmara pun menyinggung peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menjadi motor utama dalam membumikan Pancasila ke seluruh lapisan masyarakat. “BPIP bukan menciptakan Pancasila baru, tapi memastikan Pancasila benar-benar hidup di tengah masyarakat, relevan dengan perkembangan zaman, dan menjadi benteng dari ancaman radikalisme,” ungkapnya.

Contoh Nyata Implementasi Pancasila
Dalam diskusi, masyarakat diajak melihat Pancasila sebagai nilai yang nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Gotong royong, musyawarah di tingkat RT/RW, hingga kepedulian membantu korban bencana adalah wujud pengamalan Pancasila yang harus terus dilestarikan.

“Di era digital, pemuda harus bijak bermedia sosial, tidak mudah percaya hoaks, serta menyebarkan konten positif. Itu juga bagian dari pengamalan Pancasila, khususnya sila ketiga dan keempat,” jelas Dewi Asmara.

Ajak Semua Jadi Duta Pancasila
Menutup dialog, Dewi mengajak seluruh peserta untuk ikut menjadi duta Pancasila di lingkungannya masing-masing.

“Pancasila adalah identitas tak tergantikan bangsa Indonesia. Mari kita kobarkan semangat Pancasila dalam diri, keluarga, dan masyarakat. Dengan Pancasila sebagai pedoman, Indonesia akan tetap maju, bersatu, adil, dan sejahtera,” pungkasnya.

HM Loka Tresnajaya menekankan, Pancasila perlu ditanamkan sejak dini melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal. Sementara itu, Andi Apriyanto mengingatkan, tanpa penguatan karakter berbasis Pancasila, generasi muda mudah terjerumus dalam perilaku destruktif.

Dialog kebangsaan ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat, khususnya pemuda Sukabumi, untuk memperkuat karakter bangsa melalui nilai-nilai luhur Pancasila yang hidup dan berakar dalam kehidupan sehari-hari. (R.Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dewi Asmara Ajak Pemuda Sukabumi Jadi Garda Depan Gerakan Kebajikan Pancasila

Trending Now

Iklan