TERBIT.ID, Sukabumi — Warga Sukabumi mengeluhkan kesulitan air bersih setelah pipa induk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi unit Sukaraja, jebol pada Selasa (5/8/2025). Akibatnya, pasokan air di sejumlah wilayah terhenti total, membuat aktivitas sehari-hari warga terganggu.
Kebocoran pipa ini memicu keluhan dari banyak warga. Iya (29), seorang ibu rumah tangga asal Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, mengaku air di rumahnya sudah tidak mengalir sejak pukul 11.00 WIB.
"Air mati dari siang. Jadi, tidak bisa cuci baju, masak nasi, atau cuci beras. Tadi ada ayam potong, jadi terpaksa cuci pakai air galon," keluhnya.
Kondisi air yang tak normal pun dikeluhkan dirinya telah terjadi selama 2 minggu terakhir. Air mulai mata sejak pukul 22.00 WIB hingga nyala kembali pukul 07.00 WIB.
Hal serupa juga dialami oleh tetangga dan warga lain. "Di sini juga nggak ngalir dari tadi, dari siang jadi beli air," kata Dadang, warga lain.
Pipa Tua Jadi Biang Kerok
Menanggapi keluhan warga, Kepala Seksi Teknik PDAM TBW unit Sukaraja, Iman Hermawan, menjelaskan bahwa kebocoran pipa ini disebabkan oleh usianya yang sudah sangat tua, diperkirakan mencapai satu abad.
"Usia pipa ini melebihi usia saya bekerja. Saya sudah 35 tahun, dan pipa ini sudah ada jauh sebelum itu, kurang lebih satu abad," jelasnya.
Pipa yang jebol merupakan jenis asbes berdiameter 8 inci. Iman mengungkapkan perbaikan memakan waktu hingga 12 jam, dimulai pukul 9.00 pagi dan selesai menjelang malam.
"Perbaikan selesai Magrib, kami tidak bisa langsung mengalirkan air ke semua wilayah. Kemungkinan besok sore baru normal kembali," tambahnya.
Iman juga menyebutkan bahwa rencana peremajaan pipa sudah lama ada, tetapi terkendala ketersediaan suku cadang, karena pipa asbes jenis lama sudah tidak lagi diproduksi.
Dari data PDAM TBW unit Sukaraja, wilayah yang terdampak kebocoran pipa PDAM yaitu,
Sukaraja, Hermina, Ciawi, Babakan Bandung, Cisuda, Limusnunggal, Gunung Karang dan Perumahan Gading.
Pihak PDAM TBW unit Sukaraja memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami warga dan berjanji akan segera menormalkan kembali pasokan air.(FKR)
