Menurut data yang dihimpun, kedua perahu bernama Moal Boros 03 dan Moal Boros 09 bertolak dari Pelabuhan Ratu pada 1 Agustus 2025 untuk menangkap ikan. Setelah beberapa hari melaut, keduanya kembali menuju perairan Tegalbuleud. Namun, pada Rabu dini hari sekitar pukul 06:30 WIB, perahu mereka dihantam gelombang tinggi.
Kronologis terperinci dari saksi mata, Ihin (50) dan Suminem (36), menyebutkan bahwa kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 22:00 WIB.
"Saat hendak memasuki perairan Tegalbuleud, gelombang tinggi secara tiba-tiba menghantam kedua perahu, menyebabkannya terbalik," singkat Ihin.
Satu-satunya korban selamat, Hasidin, segera dievakuasi oleh nelayan setempat. Sementara itu, Hamdan yang merupakan tekong perahu Moal Boros 09, dilaporkan hilang tenggelam dan belum ditemukan.
Koordinator Pos Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi dari P2BK Kecamatan Tegalbuleud pada Rabu pagi.
"Untuk kronologi yang kita terima, korban bersama rekannya membawa dua perahu. Ketika mereka berada di perairan Tegalbuleud, ombak cukup tinggi pada waktu itu sehingga menyebabkan perahu tersebut tergulung ombak," kata Suryo pada Kamis (07/08/2025).
Menindaklanjuti laporan tersebut, Basarnas Pos SAR Sukabumi segera menerjunkan lima personel beserta alat utama (alut) SAR air menuju lokasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih dalam perjalanan menuju Tegalbuleud untuk memulai operasi pencarian terhadap Hamdan.
Pihak berwenang, termasuk Forkopimcam Tegalbuleud, telah melakukan koordinasi dan memberikan imbauan kepada para nelayan agar lebih waspada saat melaut, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.(FKR)