Kepala Puskesmas Cidolog, Cepi Hermansyah, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 14.00 WIB. Petugas langsung berkoordinasi dengan desa dan aparat terkait, kemudian membentuk tim untuk menuju lokasi.
"Laporan pertama dari pembina desa, bidan, karena memang laporannya cukup banyak. Akhirnya kami data, berkoordinasi dengan desa dan mengiyakan karena memang banyak keluhannya. Kami akhirnya mengumpulkan semua petugas medis dan membentuk tim bersama-sama dari desa, TNI, dan Polri untuk meluncur ke lokasi," kata Cepi pada terbit.id pada Kamis (07/08/2025).
Awalnya, tim fokus ke Kedusunan Cikadu karena dilaporkan memiliki jumlah korban terbanyak. Namun, laporan susulan datang dari Kedusunan Tugu. Total korban sementara yang terdata Puskesmas Cidolog mencapai 32 orang yang tersebar di beberapa kampung yaitu Kampung Tugu, Kampung Cikadu, Kampung Ciwaru, Kampung Ciseupan.
Lalu, Kampung Pasir Malang, Kampung Ciawitali, Kampung Citii dan Kampung Cisuren.
Gejala dan Penanganan Korban
Gejala yang dialami para siswa meliputi mual, muntah, demam, diare, sakit perut, dan badan lemas. Petugas puskesmas segera memberikan penanganan berupa pemeriksaan kondisi umum dan tanda vital, pemberian obat-obatan, serta penyuluhan kesehatan.
Dari puluhan korban, hanya satu anak berusia 9 tahun yang harus dirawat inap di puskesmas karena kondisinya cukup parah. Namun, anak tersebut sudah diperbolehkan pulang pada keesokan harinya setelah kondisinya membaik.
"Tadi ada satu yang menderitanya lumayan parah, dibawa ke puskesmas dan dirawat semalam. Jam 9 pagi sudah membaik dan pulang," jelas Cepi.
Guna memastikan penyebab pasti keracunan, tim Puskesmas Cidolog telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi, yaitu nasi kuning dan telur dadar, serta sampel air dari lingkungan sekitar.
Sampel ini kemudian dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sukabumi untuk diuji. Dinas terkait juga mengambil sampel pembanding langsung dari dapur penyedia MBG.
"Tugas kami hanya mengambil sampel di lokasi kejadian," tambah Cepi.
Saat ini, tim terus melakukan observasi kondisi lanjutan pasien. Peristiwa ini telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Forkopimcam Cidolog, kepala desa, Polsek Sagaranten, Posramil Cidolog, serta organisasi kemasyarakatan setempat.(FKR)