TERBIT.ID, Sukabumi - Hari kedua peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diwarnai semangat religius anak-anak desa dalam ajang perlombaan Adzan dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Madrasah Diniyyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Jumat (11/7/2025).
Suasana aula Desa Tangkil tampak semarak dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan suara adzan yang menggema dari para peserta lomba yang merupakan perwakilan dari berbagai RT. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Harlah ke-102 Desa Tangkil yang berlangsung sejak Kamis lalu.
Kepala Desa Tangkil, Ijang Sehabudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Desa dalam membangun karakter generasi muda yang religius dan berakhlak mulia.
“Di hari kedua ini, kita adakan perlombaan adzan dan MTQ tingkat MDTA se-Desa Tangkil. Alhamdulillah pelaksanaannya berjalan lancar. Mudah-mudahan ini memotivasi masyarakat akan pentingnya mendidik dan menerapkan aqidah sejak dini,” ujar Ijang saat ditemui usai kegiatan.
Menurutnya, lomba ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan bagian dari upaya memperkuat ukhuwah Islamiyyah dan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif di masa depan.
“Kita ingin generasi ke depan sudah terbentengi dengan akidah yang kuat, terutama dalam paham ahlussunnah wal jama’ah. Jangan sampai yang adzan hanya para kakek di waktu subuh, anak-anak kita juga harus siap,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi-misi Desa Tangkil, yaitu “Berwibawa, Berdikari, Mandiri dan Berakhlak Religi”. Dalam pandangannya, pembangunan desa tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga menyangkut pembangunan budaya dan keagamaan.
“Kalau semuanya dibangun secara merata—agama dan budaya dijaga—wilayah kita akan aman dan nyaman. Tahun depan rencananya kita bikin kegiatan ini satu bulan penuh,” ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari tujuh MDTA se-Desa Tangkil, yang berasal dari jaringan lembaga keagamaan yang cukup banyak di wilayah tersebut. Tercatat, ada 41 mushola, 42 majelis taklim, dan 14 masjid jami yang tersebar di desa tersebut.
“Alhamdulillah antusias masyarakat luar biasa, ini bukan rekayasa. Karena sekarang juga musim liburan, masyarakat bisa terhibur dan sekaligus teredukasi secara keagamaan,” kata Ijang.
Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi wadah pembinaan karakter dan spiritualitas masyarakat, terutama anak-anak. Dengan begitu, masyarakat desa—terutama di wilayah pedesaan—akan tumbuh menjadi generasi tangguh yang mampu menjaga keutuhan bangsa.
“Kita harus terus belajar, apalagi tantangan ke depan lebih berat. Mengabdi untuk negeri dan menjaga NKRI adalah harga mati,” pungkasnya. (R.Cking).