TERBIT.ID, Sukabumi - Duka menyelimuti keluarga korban longsor di Kampung Babakan, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Seorang remaja bernama Ibrahim (13) meninggal dunia setelah tertimbun material longsor yang menimpa rumahnya pada Rabu (9/7/2025) dini hari.
Korban longsor atas nama Ibrahim langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Nyalindung, Desa Bojonggenteng pada pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB.
Zaenal Arifin, paman dari korban, mengungkapkan bahwa peristiwa nahas itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Bojonggenteng pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Material longsor menghantam bagian belakang rumah dan menimpa dua orang yang sedang berada di dalam kamar.
“Malam itu kejadiannya sekitar setengah tiga. Cuaca sedang ekstrem, hujan deras. Saat itu kita sedang istirahat, lalu bangun karena terdengar suara keras. Di kamar itu ada dua orang, almarhum Ibrahim dan keponakannya Said,” ujar Zaenal.
Ia menjelaskan, dari dua orang tersebut, hanya satu yang berhasil selamat sementara Ibrahim ditemukan meninggal dunia karena tertimbun tembok dan material tanah.
“Yang satu bisa diselamatkan, tapi Ibrahim meninggal di tempat. Keurug material tanah sampai gak kelihatan,” ucapnya sedih.
Proses evakuasi dilakukan secara manual oleh keluarga dengan mendobrak pintu dari bagian belakang rumah yang sudah tertimbun.
“Kita evakuasi sendiri. Saya dan saudara mendobrak pintu dari belakang rumah, didorong dan dirobohkan lagi. Kondisinya sudah rata semua, mereka sudah tertimbun di bawah tanah. Untung yang selamat masih bisa minta tolong, terdengar suara minta diselamatkan,” tuturnya.
Said, korban selamat, kemudian langsung dilarikan ke Klinik Bebita untuk mendapatkan penanganan medis.
Zaenal juga menambahkan bahwa rumah yang dihuni keluarganya mengalami kerusakan parah. “Tembok belakang rumah jebol, kamar dan ruang tamu hancur semua,” ujarnya.
Ia berharap ada perhatian dari pemerintah mengingat wilayah tersebut rawan longsor.
“Saya minta pemerintah bisa memperhatikan kondisi lingkungan kami. Lokasinya curam dan rawan longsor. Sebenarnya longsor sudah pernah terjadi, bahkan rumah saya juga pernah terdampak, tapi baru kali ini ada korban jiwa. Mohon dibuatkan TPT agar aman ke depan,” harapnya. (R.Cking).