Kepala Desa Babakanjaya, E. Beno kemeja krem, saat pengukuhan ketua RT dan RW. Minggu (8/6/2025). Foto : R.Cking
TERBIT.ID, Sukabumi - Kabar yang menyebutkan 90 persen perangkat Desa Babakanjaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, mengundurkan diri dipastikan tidak benar. Pemerintah desa menegaskan hanya empat orang perangkat yang mundur, dan itu pun karena alasan pribadi. Kepala desa, sekdes, dan ketua BPD membantah isu yang sempat beredar di media sosial tersebut.
Pemerintah Desa Babakanjaya membantah isu yang menyebutkan bahwa sebanyak 90 persen perangkat desa mengundurkan diri secara massal. Kepala Desa Babakanjaya, E. Beno, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
"Kalau 90 persen dari 11 perangkat desa mundur, berarti tinggal saya sendiri yang bekerja. Faktanya, yang mengundurkan diri hanya dua orang, dan dua lainnya menerima sanksi berupa SP1 dan SP2," ujarnya Beno saat memberikan keterangan kepada terbit.id, usai pelantikan 29 ketua RT dan 6 ketua RW di Aula Desa Babakanjaya, Minggu (8/6/2025).
Ketua BPD Piat Supriatman (Batik) dan Sekdes Babakanjaya Aldan Haikal (kemeja Coklat).
Ia menjelaskan, pengunduran diri tersebut merupakan hal biasa dalam dinamika pemerintahan desa dan bukan karena gejolak internal yang besar. Pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal dan optimal.
Pelantikan ketua RT dan RW sendiri dilakukan sebagai bentuk penguatan struktur pemerintahan desa. “Alhamdulillah, hari ini kita kukuhkan 29 RT dan 6 RW se-Desa Babakanjaya, disaksikan Muspika, Ketua BPD, dan tokoh masyarakat. Tujuannya adalah menjalin silaturahmi dan membekali para ketua RT dan RW agar membawa desa ke arah yang lebih sehat, produktif, berkualitas, dan berakhlak,” jelas Beno.
Pihaknya berharap media bisa menjadi mitra dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. “Jika ada kekeliruan dari kami, silakan ditegur sesuai aturan. Tapi jangan sampai kami sudah benar justru disalahkan,” tandasnya.
Sekretaris Desa Babakanjaya, Aldan Haikal, yang sempat disebut-sebut ikut mengundurkan diri juga membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya masih aktif menjabat sebagai Sekdes.
"Nama saya disebut dalam unggahan sebagai salah satu yang mundur, padahal saya masih aktif menjalankan tugas hingga hari ini. Itu hoaks," tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Babakanjaya, Piat Supriatman, juga menampik kabar yang menyebut pengunduran diri masal. Ia menjelaskan, dari total 11 perangkat desa, hanya empat yang tidak lagi aktif: dua Kepala Dusun dan dua Kaur.
"Alasan pengunduran diri pun beragam, mulai dari kesibukan pribadi hingga kondisi yang tidak memungkinkan. Tapi jumlahnya hanya empat, bukan 90 persen. Jadi, isu itu tidak benar," katanya.
Piat juga menegaskan bahwa proses pengunduran diri perangkat desa tidak bisa serta-merta. Ada tahapan administratif yang harus ditempuh, termasuk pengajuan resmi ke kepala desa, verifikasi dari kecamatan hingga surat balasan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada isu-isu yang beredar di media sosial tanpa konfirmasi. “Kalau ada kabar, sebaiknya masyarakat langsung klarifikasi ke pemerintah desa atau BPD. Jangan sampai terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, apalagi jika yang menyebarkan bukan warga desa,” katanya. (R.Cking).