terbit.id, Sukabumi - Jaringan Nasional (JARNAS) Pemuda Hijau menginisiasi gerakan penanaman ribuan pohon di bantaran Sungai Cipamatutan, Sub DAS Cicatih, Kampung Sirnabakti RT 51/21, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan bertajuk “Penanaman Pohon untuk Lingkungan Berkelanjutan” ini tidak sekadar seremoni, melainkan menjadi upaya nyata mencegah kerusakan lingkungan, erosi sungai, serta menanamkan kesadaran ekologis sejak dini kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Gerakan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, unsur Forkopimcam Parungkuda, Camat Bojonggenteng, Kepala Desa Sundawenang, tokoh pemuda, serta melibatkan pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat.
Ketua Umum JARNAS Pemuda Hijau, G. Borlak, menegaskan bahwa keterlibatan pemuda merupakan kunci keberlanjutan lingkungan hidup di masa depan. Menurutnya, menanam pohon bukan hanya soal hari ini, tetapi tentang tanggung jawab terhadap generasi mendatang.
“Pemuda adalah tulang punggung bangsa. Hari ini tugas kita adalah menanam, tidak ada tugas lain. Kalau lingkungan rusak, bukan hanya manusia yang terdampak, tapi seluruh makhluk hidup,” ujar Borlak.
Ia juga mengingatkan pentingnya merawat pohon yang telah ditanam agar tidak berhenti sebatas simbolik.
“Jangan hanya menanam lalu ditinggalkan. Pohon harus dirawat sampai tumbuh. Kalau kurang pupuk, minta kepada pihak yang berwenang. Lingkungan ini adalah warisan leluhur kita untuk anak cucu,” tegasnya.
Borlak menambahkan, kegiatan di Sukabumi merupakan bagian dari rangkaian gerakan nasional JARNAS Pemuda Hijau yang sebelumnya telah dilaksanakan di Cirebon dan akan berlanjut ke Bogor. Puncak kegiatan akan digelar melalui webinar nasional di Universitas Negeri Jakarta pada 20 Desember 2025.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengapresiasi inisiatif JARNAS Pemuda Hijau yang dinilai sejalan dengan kebutuhan daerah dalam menjaga ekosistem lingkungan.
“Ini bukan hanya menanam lalu ditinggalkan. Saya minta camat untuk memonitor agar pohon-pohon ini dirawat hingga tumbuh dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi,” katanya.
Ade juga menyebutkan, jenis pohon yang ditanam beragam, mulai dari mahoni, sengon, hingga tanaman buah seperti durian, alpukat, dan nangka, yang dinilai cocok untuk kawasan bantaran sungai guna mencegah erosi.
Ketua JARNAS Kabupaten Sukabumi, Dani Abdilah, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi penanaman didasarkan pada kondisi lingkungan secara makro, khususnya dampak hutan gundul terhadap bencana alam.
Ia menyebut, penanaman ini turut mengedepankan aspek keberlanjutan dengan pemanfaatan teknologi.
“Kami tidak hanya menanam, tapi juga akan memantau secara teknis menggunakan sistem geotagging agar pohon-pohon ini terdata dan terjaga,” ujarnya.
Senada dengan dengan, Ketua Panitia Pelaksana Saepul Rohman mengungkapkan bahwa penanaman awal dilakukan secara simbolis sebanyak 350 pohon, dengan target total mencapai 1.500 pohon.
“Target kami bukan sekadar jumlah, tapi edukasi. Menanam hari ini adalah investasi untuk generasi mendatang. Urusan lingkungan adalah urusan kita semua,” katanya.
Saepul menambahkan, bibit pohon berasal dari CDK Wilayah III serta BPDASHL Rumpin, dengan rencana penambahan jenis pohon endemik bantaran sungai ke depannya.
Melalui gerakan ini, JARNAS Pemuda Hijau berharap kawasan bantaran Sungai Cicatih dapat kembali menjadi penyangga ekosistem yang sehat, sekaligus ruang hidup yang lestari bagi masyarakat sekitar. (R.Cking).

