terbit.id, Sukabumi – Rasa kecewa menyelimuti warga Kampung Bolang RT 01 dan 02/01, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Setelah bertahun-tahun jalan lingkungan di wilayah mereka rusak parah tanpa perhatian dari pemerintah desa, warga akhirnya turun tangan memperbaikinya secara swadaya.
Ketua RT 01, Andi Tobing, didampingi Ketua RW 01, Sugandi, mengungkapkan bahwa kondisi jalan di wilayahnya sudah lama mengalami kerusakan parah. Meski sudah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak desa, hingga kini belum juga mendapat tanggapan.
“Selama ini kami merasa kurang mendapat perhatian dari pihak desa. Karena tidak ada respon, akhirnya warga berinisiatif memperbaiki jalan dan drainase secara swadaya,” ujar Tobing kepada terbit.id, Rabu (5/11/2025).
Perbaikan dilakukan secara gotong royong oleh warga dengan dana dan tenaga sendiri. Tak hanya memperbaiki jalan, warga juga membangun saluran drainase serta memperbaiki fasilitas umum (fasum) yang sudah lama terbengkalai.
Menurut Tobing, alasan yang disampaikan pihak desa cukup mengecewakan. Warga disebut tidak bisa menerima bantuan karena wilayah RT 01 dan RT 02 berada di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Tadi saja ada ibu-ibu yang lewat naik motor dan bertanya, katanya pihak desa bilang tanah ini tanah kereta, jadi gak bisa dibantu. Padahal di Desa Parungkuda ada juga warga yang tinggal di tanah kereta tapi tetap dapat bantuan,” ungkapnya kesal.
Ia menambahkan, bahkan saat warga sedang melakukan kerja bakti, Kepala Desa Sundawenang justru melintas tanpa memberi perhatian.
“Pak Kades lewat naik motor, tapi pura-pura gak lihat warga yang sedang kerja bakti. Kami kecewa, karena seolah-olah kami ini bukan bagian dari Desa Sundawenang,” kata Tobing.
Hal senada disampaikan Sugandi. Ia menilai, sikap pemerintah desa kurang bijak dalam memberikan pelayanan dan perhatian kepada semua warganya tanpa memandang status kepemilikan tanah.
“Kami ini warga resmi yang tinggal di wilayah Desa Sundawenang. Harusnya semua warga diperlakukan sama, karena jalan lingkungan ini juga digunakan masyarakat umum,” ujarnya.
(R.Cking).

