Rumah milik Lendy Maulana yang dihuni satu keluarga dengan empat jiwa tersebut mengalami kerusakan parah hingga rata dengan tanah. Beruntung, saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden nahas ini.
Detik-detik Runtuh dan Kesaksian Warga
Menurut keterangan warga sekitar, insiden ambruknya bangunan ini terjadi secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.
Salah satu warga di lokasi, Mamad, menyampaikan kesaksian yang didapat dari tetangga korban. "Menurut sejumlah warga di lokasi kejadian, rumah dua lantai itu tiba-tiba runtuh tanpa sebab. ‘Tiba-tiba saja ada suara gemuruh dan langsung rata dengan tanah,’" ujar Mamad menirukan kesaksian tersebut.
Penyebab Utama, Tanah Labil dan Lokasi di Tebing Sungai
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, memastikan bahwa lokasi dan struktur bangunan menjadi penyebab utama tragedi ini. Berdasarkan hasil kaji cepat tim BPBD, ada kombinasi faktor yang menyebabkan bangunan tidak kuat menahan beban.
"Hasil kaji cepat tim BPBD, kejadian tersebut diakibatkan tidak kuatnya tanah yang labil menahan beban dan pondasi dasar yang kosong dan material bangunan yang tidak memenuhi standar,” jelas Novian.
Ia menambahkan, karena kondisi tersebut, bangunan ambruk. “Sehingga bangunan berlantai dua yang berlokasi tepat di tebing bantaran Sungai Cipelang tersebut ambruk," tambahnya.
Kerugian Materil Capai Ratusan Juta
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil akibat ambruknya rumah ditaksir mencapai Rp300 juta. Dampak kerusakan juga menimpa satu unit sepeda motor N Max (F 3087 TAJ) serta sebagian peralatan elektronik dan perabot rumah tangga.
Saat ini, lokasi kejadian telah dipasang garis polisi. Aset milik keluarga terdampak berhasil diselamatkan dan diamankan. Keluarga korban dilaporkan sangat membutuhkan bantuan material untuk pembangunan kembali, di antaranya adalah kayu, paku, bambu, genting, triplek, batu, bata, semen, dan pasir.(FKR)

