Penyaluran beasiswa ini dilaksanakan dalam dua periode, yakni pada 16–18 September dan dilanjutkan 22–23 September 2024, bertempat di kantor desa masing-masing. Lima desa penerima manfaat tersebut adalah Desa Kebonmanggu, Sirnaresmi, Tanjungsari, Wangunreja, dan Sukamaju.
Tahun ini, Beasiswa Berprestasi mengusung tema "Generasi Hebat, Generasi Mentari (Menjaga Lingkungan Tetap Lestari)". Tema ini merupakan upaya perusahaan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan.
Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Peramas Wajananawat, menekankan pentingnya peran pendidikan dan generasi muda sebagai agen perubahan.
"Kami tidak hanya ingin generasi mendatang hanya unggul dalam akademik, tapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan," ujar Peramas.
Ia juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus dari SCG.
"Sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus dari SCG, kami juga berharap bahwa program beasiswa ini mampu membantu menekan kesenjangan sosial, serta dapat membuka akses pendidikan serta menumbuhkan green generation yang cinta akan lingkungan," kata Peramas dalam rilis resminya, Jumat (03/10/2025).
Secara rinci, beasiswa disalurkan kepada 103 siswa/i di Desa Kebonmanggu, 135 siswa/i di Desa Sirnaresmi, 127 siswa/i di Desa Sukamaju, 95 siswa/i di Desa Wangunreja, serta 111 siswa/i di Desa Tanjungsari.
Dana Apresiasi Pendidikan dan Pengembangan Karakter
Selain mendapatkan dana apresiasi pendidikan, para penerima beasiswa juga dibekali dengan sesi Inspiration Talk untuk meningkatkan pengembangan karakter dan motivasi diri.
Dalam sesi inspiratif ini, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi menggandeng dua sosok inspiratif: Rip’an Mukti dan Alya Zahra Sabira. Keduanya merupakan mahasiswa penerima beasiswa SCG Sharing The Dream yang aktif berkarya dan menjadi penggerak di lingkungannya.
Rip’an Mukti, yang berasal dari Desa Sukamaju, dikenal sebagai sosok pelajar berdedikasi tinggi pada lingkungan. Sejak 2021, Rip’an menginisiasi program Generasi Mentari bersama PT Semen Jawa dan memelopori SDN Wangunreja meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Kabupaten Sukabumi. Ia kini aktif di komunitas SCG Warrior Mentari yang mendorong 16 anak muda membantu masyarakat memilah sampah.
Sementara itu, Alya Zahra Sabira adalah pendiri Lembur Lestari, sebuah proyek berbasis komunitas yang berfokus pada pengelolaan sampah makanan rumah tangga di desa Sukaraja.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Desa
Program Beasiswa Berprestasi ini telah membuktikan konsistensi perusahaan dengan memberikan beasiswa kepada 3.692 pelajar berprestasi hingga tahun 2025. Konsistensi ini pun mendapat sambutan hangat, termasuk dari pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Wangunreja, Ganda Permana, menyampaikan apresiasinya.
"Kami sangat mengapresiasi SCG serta PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi yang tidak hanya memberi bantuan pendidikan, tapi juga menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan kepada generasi muda," ungkap Ganda.
Menurutnya, beasiswa ini tak hanya sekadar penghargaan, melainkan "jembatan menuju masa depan yang lebih cerah." Dampak positif program ini juga terasa dalam kesadaran lingkungan, di mana lebih dari 1.000 warga telah mengikuti dan menerapkan sistem pilah sampah dari rumah.(FKR)
