SEG Salak Menjawab Keresahan Warga Pasca Gempa Sukabumi, Tegaskan Operasi Aman

Redaksi
Senin, 22 September 2025 | 16:27 WIB Last Updated 2025-09-22T09:51:27Z
TERBIT.ID, SukabumiStar Energy Geothermal (SEG) Salak memberikan klarifikasi kepada warga terkait kekhawatiran pascagempa yang mengguncang wilayah Sukabumi pada 20–21 September 2025. Perusahaan menegaskan bahwa gempa tersebut murni aktivitas tektonik dan tidak ada kaitannya dengan operasional panas bumi di Lapangan Salak.

Puluhan warga dari berbagai kedusunan di dua kecamatan mendatangi kantor SEG Salak, Desa/Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Senin (22/9/2025). Mereka diterima oleh Humas SEG Salak Asrul Maulana dan Hendri Kurniawan dari tim Support Service di ruang pertemuan Multifunction Room Star Energy Geothermal serta Forkopincam Kalapanunggal juga mendapat pengawalan dari Polsek Kalapanunggal, Korami Kalapanunggal, Satpol PP Kecamatan Kalapanunggal

Asrul Maulana menyampaikan, perusahaan memahami keresahan masyarakat akibat gempa yang sempat disangka berkaitan dengan aktivitas pengeboran panas bumi.

“Kami memahami adanya kekhawatiran masyarakat terkait rangkaian gempa bumi yang terjadi di Sukabumi pada 20–21 September 2025, yang dikaitkan dengan aktivitas operasional di Lapangan Salak,” ujar Asrul.

Ia menegaskan, berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa tersebut merupakan kejadian alam berupa aktivitas tektonik dangkal, bukan aktivitas vulkanik maupun kegiatan manusia.

“Operasi panas bumi di Lapangan Salak berjalan normal dan diawasi secara ketat dengan sistem monitoring yang mengikuti standar keselamatan pemerintah. Kami juga menyampaikan empati mendalam kepada masyarakat terdampak dan terus berkoordinasi dengan Forkompimcam, BPBD, dan tokoh masyarakat,” tambahnya.

Asrul mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan hanya merujuk pada informasi resmi dari BMKG serta pihak berwenang.

“Kami berharap masyarakat tidak terjebak spekulasi yang tidak akurat,” tegasnya.

Perusahaan Siap Berkolaborasi
Star Energy Geothermal menyatakan kesiapan untuk terus berkomunikasi dengan pihak terkait demi memastikan masyarakat memperoleh informasi yang akurat.
Perusahaan juga membuka peluang dukungan bagi warga terdampak sesuai kebutuhan di lapangan.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Forkompimcam, BPBD, dan tokoh masyarakat. SEG Salak berkomitmen menjaga keamanan operasi sekaligus mendukung ketenangan masyarakat,” kata Asrul.

Resah Warga dan Tuntutan Penjelasan
Salah satu perwakilan warga, Iwan Rustandi, menyebut kehadiran mereka bertujuan meminta penjelasan yang lebih detail mengenai penyebab gempa.

“Ini dampak dari gempa bumi yang membuat masyarakat resah. Ada kecurigaan setelah melihat informasi BMKG yang menyebut titik koordinatnya berada di Gunung Salak,” kata Iwan.

Menurutnya, sekitar 20 warga hadir mewakili berbagai kedusunan karena penasaran dengan informasi yang beredar. Mereka juga meminta jawaban tertulis atau pertemuan lanjutan dalam tujuh hari.

“Kami sudah membuat fakta integritas agar ada kejelasan dalam tujuh hari. Entah secara tertulis atau pertemuan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.

Iwan mengungkapkan trauma yang masih membekas akibat gempa pada 2020, ketika banyak rumah, termasuk miliknya, mengalami kerusakan.

“Waktu tahun 2020 rumah saya hancur, dan sekarang, meski gempanya kecil, kami masih ketakutan. Di daerah Cipeuteuy ada beberapa rumah yang roboh,” ungkapnya.

Ia juga menilai jawaban perusahaan belum memuaskan karena belum ada penjelasan teknis terkait dampak getaran.

“Kami berharap BMKG dan para ahli bisa hadir langsung menjelaskan supaya masyarakat lebih paham,” tandasnya. (R.Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • SEG Salak Menjawab Keresahan Warga Pasca Gempa Sukabumi, Tegaskan Operasi Aman

Trending Now

Iklan