TERBIT.ID, Sukabumi - Warga di beberapa wilayah Sukabumi, seperti Sukaraja, Kebonpedes, dan Cikembar, belakangan ini dibuat heboh dengan fenomena misterius: ketukan pintu tanpa wujud di tengah malam. Kejadian yang bikin merinding ini langsung viral dan jadi perbincangan hangat di media sosial, terutama Facebook.
Seorang warga dari Cikembar bahkan mengunggah ceritanya yang langsung menyebar luas. Ia menceritakan pengalamannya diketuk pintu rumahnya tiga kali tepat pukul 02.07 WIB. “Aslina kirain moal aya ka bumi abdi mah, nembe aya nu ketuk-ketuk tiga kali, didangukeun da bilih jalmi teu aya nu mapah tepat pukul 02:07 di rumah abdi kecamatan Cikembar,” tulisnya.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Ade Suryana (35), seorang warga di Desa Cikaret, Kebonpedes. Ade bercerita bahwa pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 02.00, ia dan keluarganya terbangun karena suara ketukan. "Malam itu sekitar pulul 02:00 (Sabtu, 20/9/2025) jadi rumah saya itu kan berada di tengah-tengah sawah, cukup terpisah lah dengan rumah warga yang lainnya saat itu saya dan keluarga lagi tidur tiba tiba denger suara ketukan pintu sebanyak empat kali ketukan tok tok tok tok (mencontohkan bunti ketukan) empat kali ketukan tapi diulang sebanyak tiga kali,” jelas Ade kepada sukabumiupdate.com.
Ade yang awalnya mengira hanya mimpi, langsung melihat jam untuk meyakinkan diri. “Saya reflek kan lihat jam, menyadarkan diri juga takutnya cuma mimpi, ternyata beneran,” katanya. Karena takut pelakunya adalah penjahat, ia tidak berani keluar. Namun, saat mengintip dari jendela, tidak ada seorang pun di luar. Anehnya, suara ketukan itu masih ada dan bahkan terdengar semakin menjauh. “Saat saya masih tidur itu suaranya seperti ngetuk pintu rumah saya, tapi setelah saya ke toilet suara ketukannya semakin menjauh, terus juga ada suara seperti suara bedug agak aneh suaranya,” tambahnya.
Kekhawatiran Warga dan Upaya Berjaga-jaga
Ade yang tinggal bersama istri dan dua anaknya, mengaku awalnya tidak berani bercerita ke istrinya karena takut membuat panik. “Di rumah itu saya tinggal dengan istri dan dua anak saya, laki-laki dan perempuan yang satu masih kelas 5 SD dan kelas 1 SD, saat malam kejadian itu saya enggak berani bilang ke istri takutnya malah bikin takut, paginya baru saya cerita,” tuturnya.
Setelah pagi, cerita itu menyebar ke tetangga dan ternyata banyak yang mengalami hal serupa, bahkan di waktu yang sama. Ada juga tetangga yang mengalami ketukan pada jam 12 malam. “Banyak dari tetangga juga mereka resah, khawatir, dan ketika saya lihat di facebook ternyata banyak yang posting juga saya kira cuma di kampung saya aja ternyata bukan,” ungkap Ade.
Menurut Ade, warga semakin resah karena belum ada tindak lanjut, seperti patroli polisi. “Dengan adanya kejadian itu jelas membuat warga resah ya, tapi belum ada untuk pelaporan ke polisi, kalau ronda malam itu di kampung sebelah sih ada tapi di kampung saya enggak ada, kita resah lah warga berpikirnya kan takutnya maling, atau ngepet, ya agak misterius juga,” sambungnya.
Keresahan ini membuat beberapa warga berinisiatif berjaga-jaga, terutama di rumah tetangga yang tinggal sendirian. “Sampai-sampai rumah tetangga saya itu dia wanita paruh baya tinggal sendirian, tadi malam saja (sabtu, 20/9/2025) ditungguin sama warga untuk jaga-jaga, takutnya ada kejadian berulang, dia ketakutan, biasanya tinggal sendiri aman-aman aja sekarang jadi resah, di rumah mertua saya juga pada jaga-jaga,” tutup Ade.
Fenomena ini terus menjadi perbincangan di Sukabumi, mengingat semakin banyak warga yang membagikan pengalaman serupa di media sosial, menunjukkan bahwa kejadian ini bukan sekadar cerita pribadi, melainkan fenomena yang dirasakan banyak orang.(FKR)