Kejadian ini menyebabkan ibu dan anak mengalami luka-luka. Korban, atas nama Rusda Rusmiati (47), mengalami luka lecet pada kaki dan wajah serta memar benturan di kepala belakang. Sementara itu, anaknya, Dinda Jihan Asyifa (7), mengalami luka lecet pada tangan. Kedua korban sempat tertimbun reruntuhan saat sedang berusaha menyelamatkan diri.
Warga setempat berhasil mengevakuasi kedua korban dari reruntuhan, dan mereka segera dilarikan ke Puskesmas Nagrak untuk mendapatkan perawatan medis.
Bangunan Lapuk Tak Kuat Menahan Cuaca Ekstrem
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miki, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem memperparah kerentanan bangunan.
"Hujan deras yang disertai angin cukup kencang menyebabkan bangunan lantai 2 rumah warga an Bapak Amir ambruk. Hal tersebut juga disebabkan kondisi bangunan yang sudah lapuk," ujar Miki, Minggu (28/09/2025).
Saat ini, kedua korban luka sudah diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis dan memilih untuk mengungsi di rumah anaknya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Total, bencana ini menimpa dua Kepala Keluarga dengan 11 jiwa yang kini harus mengungsi.
Kebutuhan Mendesak dan Rencana Evakuasi
Tim gabungan dari P2BK Nagrak, Kepala Desa Balekambang, Bhabinkamtibmas Balekambang, dan Tagana Kabupaten Sukabumi telah melakukan assessment ke lokasi kejadian dan berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut.
"Saat ini, kebutuhan mendesak bagi korban adalah material bangunan untuk perbaikan dan tenda gulung untuk kebutuhan sementara," jelas Miki.
Reruntuhan bangunan tersebut direncanakan akan dievakuasi pada Senin esok (29/9/2025) bersama kepala desa dan warga setempat.
P2BK Nagrak juga merekomendasikan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap cuaca ekstrem yang berupa hujan disertai angin dan petir.(FKR)