TERBIT.ID, Sukabumi – Jumlah hewan ternak jenis domba milik warga di Kampung Parigi, Desa Gunungmalang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang mati diduga diserang macan tutul kembali bertambah. Hingga Sabtu (6/9/2025), total domba yang ditemukan tewas mencapai 25 ekor.
Peristiwa tersebut pertama kali terjadi pada Kamis (4/9/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Pemilik ternak, Nuryana, baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 10.00 WIB setelah mendapati sejumlah dombanya mati dengan luka di bagian leher.
Kepala Desa Gunungmalang, Ajang Rahmat, membenarkan adanya informasi tersebut bahkan ada penambahan jumlah ternak yang mati.
“Awalnya 20 ekor, tapi sekarang bertambah jadi 25 ekor. Hari ini ada serangan dua kali. Permasalahannya, belum bisa dipastikan seratus persen apakah ini macan tutul atau hewan buas lainnya. Tapi berdasarkan jejak kaki, memang mengarah ke macan tutul,” jelas Ajang.
Ia menambahkan, pihak desa sudah berkoordinasi sejak kemarin dengan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bhabinkamtibmas, Babinsa, hingga pihak kecamatan. “Alhamdulillah semuanya sudah turun. Antisipasi sementara, kita arahkan masyarakat untuk ronda malam. Selain itu, kandang domba dievakuasi agar lebih efisien. Misalnya ada 10 kandang, sekarang dijadikan 5 supaya lebih mudah diawasi,” ujarnya.
Ajang juga menjelaskan, ciri luka yang ditemukan pada ternak mengarah pada serangan macan tutul. “Kalau macan biasanya sobekannya kecil di luar, tapi di dalam terkoyak. Itu salah satu cirinya, selain dari jejak kaki. Permasalahannya, jejaknya ada yang besar dan kecil, kemungkinan besar macan sedang beranak sehingga ada induk dan anaknya,” ungkapnya.
Namun, Ajang mengaku heran karena pola serangan kali ini tidak seperti biasanya. “Biasanya kalau macan membunuh, ada yang dibawa atau dimakan. Ini hanya dicekik saja. Ada satu yang lehernya dimakan, tapi sebagian besar hanya dicekik sampai tulang lehernya patah dan remuk,” tambahnya. (R.Cking).