TERBIT.ID, Sukabumi - Mengonsumsi kopi susu dan matcha kini menjadi keseharian anak muda, terutama di kota-kota besar. Kebiasaan mengonsumsi minuman manis ini sebaiknya dibatasi agar terhindar dari risiko penyakit gula (diabetes).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM, mengungkapkan bahwa usia muda rentan memasuki fase pradiabetes. Ciri-cirinya adalah kadar gula darah puasa sudah berkisar 100-125 mg/dL. Sementara kadar gula darah puasa normalnya di kisaran 70-90 mg/dL.
Namun pradiabetes belum dikatakan diabetes, Bunda. Tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Ciri awal lainnya adalah mudah lapar dan lelah, sering buang air kecil, sering haus dan mulut kering, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, penglihatan kabur, kemudian kesemutan di tangan dan kaki.
"Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau resistensi insulin, dimana insulin tidak bekerja optimal, membuat kadar glukosa dalam darah tinggi dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah besar dan kecil, serta sistem saraf, sehingga makanan tidak bisa diubah menjadi energi," ujar Luse.
Mengingat sebagian besar diabetes tidak bergejala, penting sekali bagi Bunda mendeteksi dini tanpa menunggu gejala-gejala di atas timbul.
Pengecekan gula darah juga sangat penting terutama bagi mereka dengan kondisi berusia 45 tahun ke atas, berat badan berlebih atau obesitas, rwayat diabetes, melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg.
Memiliki faktor risiko diabetes lainnya seperti riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, atau kadar kolesterol tinggi.
Oleh karena itu, ini saatnya mulai mendeteksi diabetes sejak dini.(FKR)