TERBIT.ID, Sukabumi – Kasus kekerasan guru terhadap siswa di SMA Negeri 1 Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang sempat memicu keresahan akhirnya berujung damai. Kejadian itu bermula skenario pembuatan video di laboratorium kimia sekolah pada Rabu (20/8/2025), namun berakhir dengan tindakan pemukulan yang disengaja oleh oknum guru tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 1 Cicurug, Nurjaka, menjelaskan, kasus tersebut bermula ketika seorang guru dan siswanya melakukan foto selfie yang kemudian diunggah di media sosial. Kondisi itu membuat oknum guru yang bersangkutan merasa tidak nyaman bersama keluarganya.
“Untuk mengurangi keresahan, dibuatlah skenario bahwa siswa sudah diberi sanksi dengan membuat video drama. Akan tetapi dalam pembuatan video itu, guru yang bersangkutan benar-benar memukul siswa. Dari situlah persoalan muncul hingga akhirnya diketahui orangtua dan keluarga siswa,” ungkap Nurjaka, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, pihak sekolah segera melakukan langkah mediasi dengan keluarga siswa yang bersangkutan. Pertemuan difasilitasi oleh pihak Kecamatan dan Polsek Cicurug. “Alhamdulillah pada malam Minggu itu sudah selesai, kedua belah pihak saling memaafkan, bahkan sudah ada hitam di atas putihnya,” kata Nurjaka menegaskan.
Meski kasus ini sudah damai, berita di media sosial yang semakin meluas membuat situasi sekolah sempat bergejolak. Para siswa bahkan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin pagi (25/8/2025) untuk menyampaikan aspirasi. Namun, menurut Nurjaka, kini para siswa telah memahami duduk persoalan dan kegiatan belajar mengajar sudah kembali normal.
“Sekolah kembali kondusif. Guru-guru sudah mulai tenang mengajar, siswa pun sudah kembali belajar seperti biasa. Kami juga sudah menonaktifkan guru yang bersangkutan sambil menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” jelasnya.
Pihak sekolah, lanjut Nurjaka, juga berkomitmen memberikan pendampingan kepada siswa agar tidak mengalami tekanan psikologis. Guru wali kelas dan guru bimbingan konseling rutin memberikan nasehat serta motivasi.
“Standar prosedur kami jelas. Kami minta masyarakat tidak khawatir, karena kami akan mengambil tindakan terhadap yang bersalah. Kami pun akan lebih serius, transparan, serta melakukan bimbingan dan pengarahan kepada guru-guru agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Nurjaka berharap kondisi SMA Negeri 1 Cicurug kembali aman dan nyaman. Ia juga mengingatkan agar semua pihak tetap percaya kepada proses penyelesaian yang sedang dilakukan.
“Percayakan kepada kami, kami akan mendidik siswa dengan sungguh-sungguh,” pungkasnya. (R.Cking).