Tiga ruang kelas mereka, yaitu kelas 4, 5, dan 6, kini hanya menyisakan puing-puing. Atap yang ambruk dan plafon yang hancur menjadi saksi bisu kondisi sekolah yang memprihatinkan ini.
Kepala Sekolah SDN Gunung Batu, Ami Kusmaeni, menceritakan bahwa kerusakan parah ini sudah terjadi sejak Februari 2024. Awalnya, sebagian ruang kelas masih bisa digunakan, namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya tak bisa lagi dipakai.
"Awalnya anak-anak belajar di luar, tapi setelah kerusakannya parah, kami pindahkan ke perpustakaan dan musala," ujar Ami kepada terbit.id Minggu (10/08/2025).
Keterbatasan ruang menjadi tantangan utama. Ruangan perpustakaan yang sempit dan minimnya ventilasi membuat siswa harus berdesakan, mengabaikan kenyamanan demi bisa tetap belajar.
"Jumlah siswa banyak, kelas sempit, ventilasi kecil. Kasihan, tapi semangat belajar mereka luar biasa. Mereka tetap mau belajar meski di ruangan seadanya," imbuh Ami.
Meskipun sudah berkali-kali mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, hingga saat ini belum ada realisasi. Pihak sekolah hanya bisa berharap sambil menunggu anggaran perubahan yang dijanjikan.
"Kami sudah lapor, Dapodik sudah mencatat, dinas juga sudah meninjau. Katanya mau dibangun tahun ini, tapi sampai sekarang belum ada kabar," keluh Ami.
Senada dengan pihak sekolah, Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani, mengungkapkan bahwa bangunan sekolah ini sudah berusia 30 tahun dan belum pernah direnovasi secara menyeluruh. Selain tiga kelas yang rusak parah, kondisi bangunan lain juga memprihatinkan.
Dadan berharap ada revitalisasi total dari pemerintah, bukan sekadar perbaikan tambal sulam yang hanya bertahan sebentar.
"Saya berencana akan berkoordinasi dengan para orang tua murid untuk membongkar bangunan yang rusak agar tidak membahayakan keselamatan anak-anak," ungkap Dadan.
Langkah ini diambil sebagai respons cepat sambil menunggu kepastian bantuan dari pihak terkait.
Kisah SDN Gunung Batu menjadi cerminan bahwa masih banyak sekolah yang butuh uluran tangan. Di tengah semangat belajar siswa yang tak pernah padam, mereka tetap berharap bisa segera memiliki ruang kelas yang aman dan layak untuk meraih cita-cita.(FKR)