TERBIT.ID, Sukabumi – SMA Negeri 1 Kalapanunggal, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, dibobol maling pada Sabtu malam (20/7/2025). Aksi pencurian tersebut mengakibatkan sembilan unit komputer dan satu printer hilang dari ruang Tata Usaha (TU). Insiden ini menambah kekhawatiran pihak sekolah, terutama menjelang pelaksanaan ANBK pada Agustus 2025.
Aksi pencurian terjadi saat kondisi sekolah sedang sepi, diduga antara pukul 02.00 hingga 03.30 WIB dini hari. Pelaku membobol pintu belakang ruangan TU dan menggasak sembilan set komputer beserta satu unit printer. Pencurian baru diketahui oleh petugas keamanan sekolah sekitar pukul 05.15 WIB saat melakukan pengecekan pagi.
“Ketahuannya pagi hari Minggu sekitar jam lima lewat lima belas menit. Waktu itu petugas keamanan lihat pintu belakang ruangan TU sudah terbuka. Ternyata setelah dicek, sembilan komputer dan satu printer sudah tidak ada. Kabelnya pun dipotong biar cepat,” ujar Mulyadi, Staf Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Kalapanunggal, kepada terbit.id pada Jumat(25/7/2025).
Menurutnya, komputer-komputer yang digondol maling itu merupakan aset penting sekolah, terutama untuk operasional Tata Usaha dan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dijadwalkan Agustus mendatang.
“Dua unit di antaranya sangat vital untuk operasional TU, sedangkan sisanya untuk keperluan ANBK. Kalau belum tergantikan, kami akan siasati dengan menggunakan laptop pribadi guru,” tambah Mulyadi.
Saat ini, pihak sekolah telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) juga sudah disampaikan ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah V.
“Sudah langsung kami laporkan. Bahkan BAP juga sudah dikirimkan ke KCD. Ke depan, pengamanan akan diperketat. Barang-barang penting akan langsung diamankan agar tidak tampak dari luar,” jelasnya.
Sementara itu, Humas SMA Negeri 1 Kalapanunggal, Lala Nurlatifah, menjelaskan bahwa solusi sementara yang tengah dirancang adalah kerja sama pinjam pakai perangkat teknologi dari sekolah lain, salah satunya SMP Negeri terdekat.
“Rencana awal kami akan koordinasi dengan SMP Negeri 1 Kalapanunggal untuk pinjam pakai chromebook. Di sini juga masih ada beberapa chromebook yang selamat, tapi jumlahnya tidak cukup. Itu pun belum bisa maksimal untuk kebutuhan ANBK,” ungkap Lala.
Lala juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pihak sekolah dengan lingkungan sekitar, termasuk RT dan warga setempat. Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.
“Koordinasi sudah dijalin dengan RT dan pihak kepolisian. Tapi kami harap ke depan sinergi dengan warga bisa lebih kuat lagi. Guru-guru setelah mengajar langsung pulang, dan tidak setiap hari ada guru yang menginap. Jadi sangat bergantung juga pada keamanan lingkungan,” tambahnya.
Diketahui, kejadian pencurian bukan yang pertama kali menimpa SMA Negeri 1 Kalapanunggal. Sebelumnya, satu laptop milik guru juga pernah hilang, namun proses hukumnya tidak berjalan karena keterbatasan petugas di tingkat Polsek.
“Pernah juga kehilangan satu laptop guru, tapi kasusnya berhenti karena di Polsek saat itu tidak ada Kanit. Setelah itu kami tambahkan tenaga keamanan dari satu menjadi dua orang. Tapi ternyata masih kecolongan,” tutup Lala.(R.Cking).