TERBIT.ID, Sukabumi - Warga Kampung Jogjogan RT 002/003, Desa/Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan sosok mayat di dalam sumur, pada Senin (2/6/2025) pagi. Korban diketahui bernama Hindun (60), seorang ibu rumah tangga yang sebelumnya dilaporkan hilang selama tujuh hari.
Kapolsek Cidahu, AKP Endang Slamet S.A.P., membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut pihak kepolisian bersama instansi terkait langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari warga.
"Benar, pada hari Senin tanggal 2 Juni 2025 sekitar pukul 07.00 WIB kami menerima laporan dari warga terkait temuan mayat di dalam sumur di Kampung Jogjogan. Tim kami bersama unsur TNI, rescue Damkar Parungkuda, SAR Khatulistiwa ,volunteer TNGHS, bersama masyarakat segera melakukan evakuasi," ujar AKP Endang kepada terbit.id.
Menurut informasi, jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Mama (55), yang hendak mengambil air untuk keperluan rumah tangga. Ia mencium bau busuk dari dalam sumur dan setelah dicek lebih lanjut, terlihat sosok jasad manusia mengambang di kedalaman sumur sekitar 16 meter, dengan debit air sekitar 10 meter.
"Saksi Mama langsung memberi tahu ketua RT dan Bhabinkamtibmas. Kemudian laporan diteruskan kepada kami untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Dari keterangan keluarga, Hindun dilaporkan hilang sejak Selasa, 27 Mei 2025, sekitar pukul 17.00 WIB. Anak korban, Ahmad Suryani (45), menyebut bahwa saat itu ibunya tidak berada di rumah tanpa memberi tahu tujuan kepergiannya.
"Kami sudah mencari ke tetangga dan kerabat, tapi tidak ada yang melihat keberadaan ibu. Sampai akhirnya hari ini ditemukan sudah meninggal dunia di dalam sumur," kutipnya.
Sementara itu, cucu korban bernama Fitri (16) menuturkan bahwa sang nenek sebelumnya dalam kondisi baik dan sehat, namun memiliki riwayat penyakit TBC dan sering bepergian tanpa pamit.
Setelah berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah Hindun langsung dibawa ke rumah Sakit Sekarwangi. Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Cidahu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal akibat kehabisan oksigen di dalam sumur.
"Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan penolakan autopsi karena menerima bahwa ini adalah musibah dan takdir dari Allah SWT," ujar AKP Endang. (R.Cking).