TERBIT.ID, Sukabumi - Akibat aspirasi yang disuarakan tak kunjung membuahkan hasil, unjuk rasa ratusan warga yang tergabung dalam wadah Gerakan Bojongraharja Memanggil (GBM) sempat memblokade ruas jalan Raya Pelabuhan II tepat di depan Bundaran PT Golstar Indonesia (GSI) Cikembar, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kamis (25/4/2024).
Pantauan terbit.id. Aksi blokade jalan berjalan sekitar 1 jam dengan membawa poster berbagai tulisan ungkapan kekesalan serta membentangkan bambu dilakukan oleh ratusan masyarakat, tepat di depan bunderan pintu masuk PT GSI Cikembar.
Sehingga akses Jalan Sukabumi-Cikembar itu tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, baik dari arah cikembar menuju kota Sukabumi ataupun sebaliknya.
Terlihat sejumlah anggota Kepolisian dari Polres Sukabumi, telah turun untuk melakukan negoisasi agar jalan bisa dibuka kembali.
"Kita sudah menunggu hampir dua jam seharusnya kalau hanya untuk mengeluarkan surat pernyataan untuk menjamin bahwa warga yang tersisa itu bisa diakomodir harusnya GSI tidak menunggu lama, akan tetapi setelah kita menunggu sampai dua jam tidak ada informasi yang diberikan oleh GSI kepada kita, suka tidak suka kami memohon maaf kepada seluruh warga yang terganggu. Kami tidak ada cara lain selain melakukan ini agar tuntutan kami terakomodir oleh GSI,"ujar Dede Raka Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, kepada awak media
Lebih lanjut Dede menyampaikan, Yang terdata sudah tes satu kali, dua kali bahkan ada yang tujuh kali berjumlah 80 sampai 100 orang yang jadi permasalahannya adalah rekrutmen di GSI sudah beribu-ribu orang tetapi yang jadi pertanyaan kenapa warga tidak terakomodir.
"Kami meminta kepastian kepada GSI untuk memberikan statement bahwa mereka akan memberikan informasi atau keputusan akan mengakomodir seluruh warga yang tersisa. Sampai pihak GSI memberikan informasi bahwa mereka sepakat dengan apa yang kita tuntut, tidak kami tidak berencana untuk itu kami akan memaksakan diri untuk menyelesaikan hari ini agar tuntutan kami bisa diakomodir," ucapnya.
Pihaknya meminta jaminan secara lisan dan diminta untuk dikomitmenkan secara bersama-sama, dan Alhamdulillah, benefit yang kami terima adalah sisa warga yang masih tersisa adalah sekitar 80 orang lebih itu akan di verifikasi secara data, kalau sudah selesai secara data otomatis masuk kerja dan ini benefit yang kita targetkan jadi secara otomatis warga yang berjuang hari ini mendapatkan hasil yang luar biasa maksimal," imbuhnya.
Dede menambahkan, Akan tetapi dari pihak Kepala Desa dan pihak GSI meminta waktu satu Minggu terhitung dari sekarang, mereka janji tanggal 1 sudah clear.
"Apabila tanggal 1 tidak clear kita akan bersama-sama lagi melakukan aksi yang lebih besar lagi. Secara tidak langsung ini akan menjadi komitmen yang dibangun oleh para pihak," pungkas Dede.
Editor : R.Cking.
