Tempat Usaha Rusak Akibat Ledakan Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi, Warga Menuntut Ganti Rugi

Redaksi
Rabu, 29 November 2023 | 19:03 WIB Last Updated 2023-12-04T02:04:35Z


TERBIT.ID, Sukabumi - Tiga hari pasca ledakan tabung gas CNG dari truk izusu B 9496 SYX hingga hari ini Rabu (29/11/2023) belum ada pihak perusahaan yang bertanggungjawab kerusakan lima tempat usaha dan dua rumah tinggal di Kampung Lodaya I, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Warga menuntut ganti rugi terhadap pihak perusahaan gas untuk bertanggung jawab, terutama ganti kerusakan bangunan akibat ledakan tersebut.

Seorang warga Kampung Lodaya RT 01/RW 08, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Toni Kamanjaya (47 tahun) mengatakan, saat kejadian ia tengah ngobrol karena menerima tamu. Namun, ia bersama tamunya dikagetkan dengan suara ledakan keras yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi truk pengangkut gas CNG yang meledak.

"Lagi ngobrol sama tamu, begitu mendengar suara ledakan respon keluar langsung sudah dipenuhi kabut putih. Iya, jarak pandang paling sekitar 50 meter pada saat ledakan terjadi warga kan pada mundur, soalnya masih terjadi kebocoran gas, kecuali saya lompat antara pengen liputan dengan kemanusiaan, akhirnya saya pilih kemanusiaan," ujar Toni.

"Waktu keluar rumah, saya langsung membantu evakuasi pengemudi motor Xride yang meninggal dunia. Waktu kita evakuasi masih bernafas, katanya meninggalnya saat di Rumah Sakit Sekarwangi," ungkap Toni, kepada terbit.id, Rabu (29/11/2023).

Lebih lanjut Toni, Dampak dari gelombang ledakan gas CNG ini, ujar Toni, 7 bangunan yang lokasinya tidak jauh dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengalami kerusakan, khususnya pada bagian kaca pecah. Tujuh bangunan ini, dua rumah warga dan lima diantaranya tempat usaha. Yakni, rumah makan padang, pecel lele, kafe dan konter handphone serta toko baju.

"Rata-rata umumnya, bangunan itu mengalami kerusakan di bagian jendela, atap, langit-langit plafon rumah sama dinding. Jadi, akibat hentakan dari ledakan itu, retak-retak dinding, kaca pecah," paparnya.

Meskipun tidak terkena langsung oleh ledakan, namun warga terdampak oleh gelombang ledakan yang menyebabkan beberapa detik setelah ledakan, terdapat gelombang yang mempengaruhi bangunan warga. Bahkan, akibat ledakan gas CNG ini, Jalan Gang Lodaya I ditutup, karena banyak serpihan kaca yang belum dibersihkan.

"Iya, sekarang sudah memasuki hari ketiga jalan gang lodaya masih ditutup menggunakan bangku kursi. Jadi, warga harus rela berputar menggunakan jalan alternatif lain," imbuhnya.

Dikatakan Toni, Dari semua bangunan yang terdampak gelombang ledakan ini, kondisi yang paling parah terdapat pada kafe. Karena, pada bagian atapnya ambrol dan dinding yang mayoritas terbuat dari kaca itu pecah. 

"Sementara itu, rumah makan padang masih tetap beroperasi di hari kedua setelah ledakan. Namun kedai pecel lele, toko baju dan kafe, tutup total akibat peralatan yang rusak parah," terangnya.

Pihaknya menyampaikan, warga yang terdampak sangat berharap agar penggantian kerusakan, terutama pada tempat usaha mereka, segera dilakukan demi memperbaiki dan merehabilitasi tempat usaha. Sehingga mereka dapat segera berjualan kembali. Mereka menyadari bahwa selain kerusakan bangunan, dampak dari ledakan ini juga berpengaruh terhadap pendapatan mereka yang terhenti selama dua hari ini.

"Iya, hingga saat ini warga tetap menuntut agar pihak perusahaan gas itu, segera bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada mereka yang terdampak oleh ledakan tabung gas CNG tersebut," tutupnya. (R.Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tempat Usaha Rusak Akibat Ledakan Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi, Warga Menuntut Ganti Rugi

Trending Now

Iklan