terbit.id, Sukabumi - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur jalan nasional di wilayah Sukabumi selama arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Salah satu fokus utama berada di Posko Nataru Exit Tol Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang disiapkan sebagai pusat layanan keselamatan dan kenyamanan pemudik.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Jawa Barat, M. Maulana, turun langsung melakukan pengecekan posko pada Rabu (24/12/2025). Ia menegaskan, kehadiran posko ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari sistem mitigasi risiko dan respons cepat di jalur nasional yang rawan kepadatan dan bencana.
“Posko Nataru ini kami lengkapi dengan berbagai informasi penting seperti peta jalan, titik rawan kemacetan, serta dokumentasi penanganan jalan yang sudah dilakukan oleh PPK 2.1. Tujuannya agar pengguna jalan mendapatkan rasa aman dan kepastian,” ujar Maulana, kepada terbit.id, Rabu (24/12/2025).
Fasilitas Lengkap untuk Pemudik
Posko Kementerian PU di Exit Tol Parungkuda dilengkapi berbagai fasilitas penunjang bagi pemudik yang kelelahan. Mulai dari WC umum dan toilet mobile, ruang istirahat, ruang ibadah, hingga ruang ibu menyusui (nursery room).
Tak hanya itu, PU juga menyediakan makanan dan minuman gratis, serta permainan sederhana untuk anak-anak, agar keluarga pemudik tetap nyaman selama berhenti sejenak di posko.
“Kami ingin pemudik benar-benar merasakan manfaat posko ini. Kalau lelah, silakan istirahat. Keselamatan jauh lebih penting daripada memaksakan perjalanan,” tambahnya.
DRU dan Alat Berat Disiagakan
Sebagai langkah antisipasi darurat, Kementerian PU juga menyiagakan Disaster Reliable Unit (DRU) berupa kendaraan derek, ekskavator, dan dump truck. Unit ini disiapkan untuk menangani kondisi darurat seperti kendaraan mogok, kecelakaan, hingga bencana alam.
“Kalau ada kendaraan pemudik mogok atau terjadi gangguan di badan jalan, DRU kami siap untuk menarik atau meminggirkan kendaraan agar tidak mengganggu arus lalu lintas,” jelas Maulana.
Selain itu, alat berat juga disiagakan untuk menghadapi potensi tanah longsor, terutama di jalur rawan seperti Bagbagan - Tegalbuleud
Longsor Bagbagan - Tegalbuleud Ditangani Cepat
Maulana mengungkapkan, wilayah Bagbagan - Tegalbuleud memang menjadi salah satu titik rawan longsor akibat kondisi geografis dan tingginya curah hujan. Namun, pihaknya memastikan respons cepat telah dilakukan.
“Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari 1x24 jam, jalan Bagbagan - Tegalbuleud sudah kembali fungsional. Kami punya dokumentasi penanganannya, istilahnya no video hoax,” tegasnya.
Ke depan, pihak PJN juga akan berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perencanaan untuk memastikan penanganan jangka panjang dilakukan secara tepat guna dan tepat sasaran.
Koordinasi Lintas Sektor dan Terbuka Kritik
Dalam pelaksanaan Nataru 2025, Kementerian PU terus berkoordinasi dengan Polri, Dinas Perhubungan, serta Pemerintah Kabupaten Sukabumi. PU berperan memastikan kesiapan infrastruktur jalan nasional agar memenuhi standar keselamatan.
Saat ini, dari total lima PPK yang berada di bawah Satker PJN Wilayah II dengan panjang jalan sekitar 400 kilometer, Maulana telah meninjau tiga posko Nataru.
“Secara umum Insya Allah sudah optimal, tapi kami baru mengecek 3 Posko, bahkan pihaknya juga terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. Kalau masih ada kekurangan, silakan disampaikan dan akan kami lengkapi,” katanya.
Menutup keterangannya, Maulana juga mengimbau para pengguna jalan agar tetap berhati-hati selama perjalanan.
“Selamat Natal dan Tahun Baru 2026. Semoga perjalanan mudik berjalan aman, nyaman, dan selamat,” pungkasnya. (R.Cking).

