Tanam 100 Pohon, Tokoh Lintas Agama di Cicurug Kokohkan Semangat Toleransi dan Cinta Lingkungan

Redaksi
Sabtu, 01 November 2025 | 21:45 WIB Last Updated 2025-11-01T14:47:17Z
terbit.id, Sukabumi – Dalam semangat memperkuat toleransi dan kepedulian terhadap alam, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kecamatan Cicurug menanam seratus bibit pohon di lingkungan Pondok Pesantren Al-Hasaniyyah, Kampung Kaum Babakan RT 03/01, Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (1/11/2025). Kegiatan ini menjadi simbol nyata harmoni lintas agama dan wujud menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Cicurug.

Kegiatan penanaman pohon dihadiri sejumlah tokoh lintas agama, antara lain perwakilan dari Islam, Kristen, Katolik, dan Forkopimcam Cicurug, perwakilan perusahaan, tokoh masyarakat Cicurug, tokoh pemuda. Bukan hanya aksi melestarikan lingkungan, tetapi juga momentum mempererat hubungan antar tokoh agama dalam semangat persaudaraan yang di ikat dalam deklarasi perdamaian di halaman Masjid Bentang kaum kaler. 

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasaniyyah, KH. R. Rahmat Fauzi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya melanjutkan jejak sejarah hubungan harmonis antarumat beragama di Cicurug yang telah terjalin sejak masa pendiri pesantren, Mama Hasan Basri, pada akhir abad ke-19.
“Cicurug punya historis panjang terkait hubungan antaragama. Dulu, Mama Hasan Basri sudah memprakarsai hubungan baik dengan pihak keuskupan di wilayah ini. Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat itu agar jadi dasar bagi terciptanya keharmonisan antarumat beragama,” ujar KH. Rahmat Fauzi.

Ia menambahkan, penanaman pohon menjadi simbol keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.

“Cicurug dikenal dengan lingkungannya yang asri dan sejuk. Maka ketika pembangunan berjalan, kita perlu menyeimbangkannya dengan upaya menjaga lingkungan,” tambahnya.

Selain dari kalangan pesantren, kegiatan tersebut juga mendapat apresiasi dari tokoh gereja. Pendeta Samuel dari GKI Cicurug menilai bahwa kegiatan lintas agama ini memperkuat semangat persaudaraan dan memperkecil potensi kesalahpahaman antarumat.

“Kegiatan ini sangat baik karena memperlihatkan bahwa Cicurug itu damai dan rukun. Biasanya konflik muncul karena kurang saling mengenal. Dengan kegiatan seperti ini, semangat untuk saling memahami akan tumbuh, sehingga masyarakat menjadi kuat, aman, dan bersatu,” tutur Pendeta Samuel.

Ia juga menegaskan bahwa Cicurug sejak lama dikenal sebagai wilayah dengan toleransi tinggi.

“Cicurug ini landmark toleransi. Sejak dulu masyarakatnya saling menghormati. Mari kita rawat kesadaran ini agar terus hidup dan menjadi teladan bagi daerah lain,” tandasnya. 

Sementara itu, Petrus Hadis Setia Rukun, mewakili tokoh Katolik, mengenang bahwa hubungan antaragama di Cicurug telah terjalin kuat sejak puluhan tahun lalu.

“Saya masih ingat, pada tahun 1960-an, masjid di sini dikenal sebagai tempat yang sangat terbuka bagi semua umat. Bahkan tokoh-tokoh Tionghoa sering diajak bergabung dalam kegiatan sosial dan olahraga oleh tokoh pesantren,” ungkapnya penuh nostalgia.

Adapun M. Aziz Saepulloh, SH, Ketua Bakor FKUB Kecamatan Cicurug, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menegaskan bahwa Cicurug adalah wilayah yang harmonis dan toleran, berbeda dengan citra negatif yang sempat berkembang di luar.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Cicurug adalah kecamatan yang rukun dan bisa hidup bersama tanpa perbedaan. Dengan berkumpulnya tokoh lintas agama hari ini, kita buktikan bahwa Cicurug adalah kota yang harmonis,” tegas M. Aziz.

Ia menambahkan, sebanyak 100 pohon ditanam dalam kegiatan tersebut, dengan harapan dapat memberi manfaat ekologis dan sosial di masa depan.

“Yang kita tanam hari ini bukan hanya pohon, tapi kebersamaan. Mudah-mudahan kelak generasi muda bisa meneruskan semangat ini,” ujarnya.

Selain penanaman pohon, FKUB Cicurug berencana membuat deklarasi kerukunan yang akan dipasang di kantor kecamatan sebagai pengingat bahwa Cicurug adalah wilayah yang aman dan damai bagi seluruh umat.

“Ini bukan pertemuan terakhir. Ke depan, FKUB akan terus mengadakan kegiatan bersama agar komunikasi lintas agama tetap terjalin. Kita juga rutin menggelar ‘ngopi bareng’ setiap bulan untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama,” pungkas Aziz.(R.Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tanam 100 Pohon, Tokoh Lintas Agama di Cicurug Kokohkan Semangat Toleransi dan Cinta Lingkungan

Trending Now

Iklan