TERBIT.ID, Sukabumi - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Deni Gunawan, menegaskan komitmennya untuk mendorong pemberantasan praktik bank emok serta penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan reses yang digelar di Kantor Desa Tenjolaya pada Kamis (6/2/2024).
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa, RT/RW, kader PKK, serta masyarakat setempat, Deni menyoroti masih maraknya praktik bank emok yang beroperasi di lingkungan masyarakat. Ia menilai keberadaan bank emok menjadi salah satu faktor yang dapat menjerat masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dalam jeratan utang berbunga tinggi.
Sebagai anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi yang membidangi perbankan dan keuangan, Deni menegaskan bahwa ia akan terus mendorong upaya pemberantasan praktik bank emok. Menurutnya, keterlibatan aparat desa dan masyarakat sangat penting dalam memberantas praktik ini.
"Saya berada di Komisi III yang membidangi perbankan, bagaimana bisa memberikan rekomendasi ke DPR jika bank emok masih merajalela? Oleh karena itu, saya akan terus mendorong upaya pemberantasannya. Beruntung, Pak Kades bersama RT, RW, serta kader PKK sudah kompak dan siap mengusir bank emok dari lingkungan mereka," ujar Deni.
Selain menyoroti permasalahan bank emok, Deni juga menilai bahwa daerah pemilihannya memiliki potensi besar di sektor UMKM, terutama dalam produksi keripik singkong dan pembesaran bibit ikan. Ia menegaskan bahwa Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, yang bermitra dengan Dinas Perikanan, akan mencari peluang pembinaan bagi pelaku usaha di wilayah tersebut.
"Di sini ada potensi besar dalam pembuatan keripik singkong dan pembesaran bibit ikan. Saya akan berupaya agar ada pembinaan dari Dinas Perikanan agar pelaku usaha dapat berkembang lebih baik," jelasnya.
Lebih lanjut, Deni menyoroti pentingnya akses permodalan, peningkatan kualitas kemasan, serta pemasaran produk UMKM agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Ia menilai, tanpa dukungan dari berbagai pihak, para pelaku UMKM dapat terjerat hutang kepada tengkulak atau bahkan bank emok.
"Bantuan UMKM itu bukan hanya soal modal, tetapi juga kemasan dan pemasaran. Kalau soal pemasaran, mari kita dorong agar produk mereka bisa masuk ke supermarket," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deni juga membahas rencana Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam membenahi sektor pertanian dan UMKM di bawah kepemimpinan bupati baru. Ia menilai bahwa langkah awal yang perlu dilakukan adalah memetakan potensi di setiap wilayah agar program pembinaan lebih tepat sasaran.
"Pemerintah Kabupaten Sukabumi siap berbenah, dan saya ingin mendahului dengan memetakan potensi yang ada. Kita harus tahu di mana potensi UMKM dan pertanian yang bisa dikembangkan lebih lanjut," tegasnya.
Selain itu, Deni turut menyoroti perlunya pembenahan sistem pajak restoran dan minuman di wilayah Cicurug. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sukabumi.
Di akhir pertemuan, Deni berharap masyarakat Desa Tenjolaya dapat lebih mandiri secara ekonomi dan tidak lagi bergantung pada pinjaman berbunga tinggi dari bank emok maupun tengkulak.
"Saya harap masyarakat semakin mandiri dalam mengelola ekonomi mereka dan tidak lagi terjerat pinjaman dengan bunga tinggi. Kita harus bersama-sama membangun perekonomian yang lebih sehat di Sukabumi," pungkasnya. (R.Cking).