TERBIT.ID, Bandung - Ribuan driver ojek dan taksi online dari berbagai daerah di Jawa Barat yang tergabung dalam Gerakan Bersatu General (Gebrag) memadati depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (25/6/2024) pagi.
Dalam aksi demonstrasi besar-besaran ini, mereka menuntut penyesuaian tarif yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Para driver, yang berasal dari berbagai aplikasi, bersatu untuk menyuarakan aspirasi mereka demi kesejahteraan yang lebih baik.
Tuntutan Para Peserta Demo
Para peserta aksi menyampaikan beberapa tuntutan utama:
Penyesuaian tarif dari seluruh penyedia aplikasi khususnya di Jawa Barat.
Terbitnya Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang kebijakan angkutan sewa khusus untuk kendaraan roda empat (R4) dan roda dua (R2) di Jabar. Revisi Peraturan Dirjen Perhubungan Darat nomor: SK. 3244/AJ.801/DJPD/2017 tentang tarif batas atas dan tarif batas bawah angkutan sewa khusus R4 (mobil) dan Permenhub 12/2019 tentang tarif R2 (motor).
Menurut Agus, salah satu peserta aksi, mereka telah menyampaikan tuntutan ini melalui koordinator dan beberapa perwakilan kepada pemerintah daerah.
"Walaupun tadi PJ Gubernur Jawa Barat tidak hadir, kami sudah menyampaikan aspirasi kami. Tarif bawah R2 sebesar Rp. 2000 dan tarif atas Rp. 2.500, serta tarif bawah R4 Rp. 3.500 dan tarif atas Rp. 6.000 sudah tidak relevan jika dibandingkan dengan kebutuhan sekarang," ujar Agus salah satu peserta aksi.
Aksi Offbid
Selain menggelar aksi di sekitar Gedung Sate, para driver juga melakukan offbid atau tidak menerima pesanan secara massal.
Agus menambahkan, "Selain melakukan aksi demo, saya dan rekan-rekan sementara off dan tidak melayani pesanan dulu," tegasnya.
Respon dari Pemerintah Daerah
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah mengenai tuntutan para peserta aksi. Para driver berharap bahwa aksi mereka dapat memicu perubahan kebijakan yang lebih adil dan sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Aksi Gebrag ini merupakan bentuk solidaritas dan perjuangan para driver ojek online dan taksi online untuk mendapatkan perlindungan dan keadilan dalam menjalankan profesi mereka di tengah situasi ekonomi yang terus berkembang," pungkas Agus.
Reporter : Zamzami
Redaktur : Andri Somantri
