Reka adegan atau rekonstruksi kasus pembunuhan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) Sutarjo alias Mak Ceuce (54).
TERBIT.ID, Sukabumi - Penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi melakukan reka adegan atau rekonstruksi kasus pembunuhan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) Sutarjo alias Mak Ceuce (54). Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/5/2024) dini hari, korban ditemukan tewas dengan luka senjata tajam di rumah majikannya, Perum Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut dilaksanakan pada Jumat (17/5/2024) di lokasi kejadian, dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB.
Dalam rekonstruksi yang dilaksanakan itu, pihak kepolisian menghadirkan tersangka A (20) juga menghadirkan para saksi, mereka adalah tetangga yang saat kejadian mendengar keributan lalu mendatangi rumah tersebut. Kegiatan rekonstruksi juga disaksikan oleh jaksa Kejari Kabupaten Sukabumi dan kuasa hukum pelaku.
"Ada 27 adegan yang dilakukan baik oleh tersangka maupun saksi," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri yang memimpin kegiatan rekonstruksi tersebut kepada awak media.
Dari foto-foto yang dirilis Polres Sukabumi, terlihat detik-detik tersangka menghabisi nyawa korban dengan pisau lalu saksi yang datang karena mendengar keributan hingga adegan pelaku kabur melalui lantai atas.
"Untuk adegan pembunuhan oleh tersangka kepada pelaku ada pada adegan nomor 14 sampai 15," jelas Ali.
Ali kemudian menegaskan dalam rekonstruksi tersebut polisi tidak menemukan fakta yang baru masih sesuai dengan pengakuan tersangka dalam pemeriksaan di BAP.
Kasus ini bermula saat Ceuceu memaksa pelaku untuk melakukan sodomi sambil menodongkan pisau. Pelaku kemudian menolak ajakan hubungan sesama jenis itu hingga berujung duel dengan korban. Pisau yang awalnya ditodongkan ditangkis oleh pelaku lalu ditusukan ke leher korban.
"Kalau dari adegan yang dilihat, disini tersangka sendiri memang tidak menghendaki, jadi tidak ada keinginan tersangka untuk melakukan hubungan sesama jenis. Ini kan dari korban sendiri yang meminta adegan sesama jenis," ujarnya.
Editor : Andri Somantri
