terbit.id, Sukabumi - SSB Magma Kodim 667 Sukabumi berhasil menjuarai Champions Anniversary ke-15 SSB Putra Bojongkokosan kategori usia 9 tahun setelah mengalahkan SSB Bintang Muda Pajampangan dengan skor tipis 1-0, di Lapang Babakan Pendeuy, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (13/12/2025).
Kemenangan tersebut memastikan SSB Magma Kodim 667 Sukabumi keluar sebagai juara pertama, disusul SSB Bintang Muda Pajampangan di posisi kedua. Sementara juara bersama ketiga diraih oleh SSB Pajajaran dan SSB Putra Sukabumi.
Kepala Sekolah SSB Putra Bojongkokosan menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Anniversary ke-15, yang digelar sebagai ajang evaluasi pembinaan sekaligus silaturahmi antar Sekolah Sepak Bola (SSB).
“Turnamen ini kami gelar sebagai bentuk evaluasi terhadap perkembangan anak-anak setelah hampir enam bulan latihan. Sekaligus menjadi momentum kebangkitan SSB Putra Bojongkokosan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, perjalanan SSB Putra Bojongkokosan selama 15 tahun tidak lepas dari berbagai tantangan. Jumlah siswa yang sempat mencapai 205 anak sempat menurun drastis hingga tersisa 146 anak.
“Makanya kami mencoba membuat terobosan dengan menggelar anniversary. Alhamdulillah, sejak kegiatan ini digelar, jumlah siswa kembali meningkat hingga mencapai 300 anak,” katanya.
Festival Anniversary ke-15 ini diikuti oleh berbagai kategori usia, mulai dari U-9, U-10, U-11 hingga U-12, dengan jumlah peserta mencapai 13 hingga 16 tim per kategori. Mayoritas peserta berasal dari Kabupaten Sukabumi yang terafiliasi dengan Askab PSSI Sukabumi, serta tim dari Kota Sukabumi, Bogor, dan Cianjur.
Dalam pembinaan usia dini, SSB Putra Bojongkokosan menekankan tidak hanya aspek teknis sepak bola, tetapi juga pembentukan karakter.
“Kami menanamkan etika kepada anak-anak, bagaimana berbicara kepada guru, pelatih, dan orang tua. Itu yang kami anggap paling penting selain teknik bermain,” tuturnya.
Selain sebagai ajang kompetisi, turnamen ini juga menjadi sarana evaluasi kinerja pelatih dan pemain.
“Kami ingin melihat sejauh mana pelatih mampu menyampaikan materi dan bagaimana anak-anak bisa menangkap apa yang diajarkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sejumlah alumni SSB Putra Bojongkokosan telah menembus kompetisi yang lebih tinggi.
“Alhamdulillah, dari kelahiran 2005 ada yang sudah bermain di Liga 4 Seri Nasional, baik di tim Marito maupun Persikota,” ungkapnya.
Terkait tantangan, ia menegaskan bahwa persoalan utama SSB adalah pembiayaan, karena sebagian besar operasional berasal dari dukungan orang tua siswa.
“Kami ini SSB mandiri. Dukungan orang tua sangat penting. Alhamdulillah, Pemerintah Desa Bojongkokosan sejak awal berdiri hingga sekarang terus memberikan support,” katanya.
Dalam ajang ini, panitia juga memberikan penghargaan pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, dan penjaga gawang terbaik, berdasarkan kriteria teknik, fisik, dan kontribusi terhadap tim. Selain piala dan trofi, para juara juga menerima uang pembinaan serta piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Ketua Panitia, Ketua SSB, Kepala Desa Bojongkokosan, dan Ketua Askab PSSI Kabupaten Sukabumi.
“Uang pembinaan ini bukan tujuan utama. Yang terpenting adalah silaturahmi, karena moto kami: semua saudara, sepak bola mempersatukan kita,” tandasnya.
Ke depan, Festival Anniversary SSB Putra Bojongkokosan direncanakan menjadi agenda rutin tahunan, dengan tetap memperhatikan kalender pendidikan dan kondisi cuaca.
“Harapan kami ke depan adalah kekompakan orang tua dan komunikasi yang baik. Kalau itu terjaga, SSB akan berjalan dengan baik,” pungkasnya. (R.Cking).

