.
Menurut kronologi kejadian yang diterima dari Puskesmas Kabandungan, acara syukuran yang diselenggarakan oleh Ny. Ira dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Warga yang hadir mulai mengeluhkan gejala serupa secara bersamaan sekitar pukul 23.00 WIB, sekitar tiga jam setelah menyantap hidangan.
Pada Sabtu (23/08/2025), mulai pukul 08.30 WIB, warga yang mengalami keluhan berdatangan ke Puskesmas Kabandungan untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga pukul 14.30 WIB, dilaporkan sebanyak 21 orang sudah ditangani di puskesmas.
Pihak Puskesmas Kabandungan segera bertindak dengan membuka posko kesehatan dan menangani pasien yang datang. Tim dari puskesmas bersama petugas dari Programer Surveilans Puskesmas dan Camat Kabandungan juga langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan investigasi.
"Ada yang sudah pulang, sebagian masih dalam pemantauan di Puskesmas Kabandungan," kata Kapolsek Kabandungan AKP M. Damar saat dihubungi oleh terbit.id pada Sabtu (23/08/2025) malam.
Ia menambahkan bahwa data jumlah korban masih bersifat dinamis. Hingga laporan ini dibuat, tercatat 117 orang terdampak, 35 orang di antaranya dirawat di puskesmas, dan 4 orang lainnya rencananya akan dirujuk ke RSUD Sekarwangi.
Sebagai bagian dari investigasi, petugas telah mengambil sampel makanan dari acara tersebut. Sampel yang diambil berupa nasi, ayam bakar, sambal, lalapan, sop buah, dan bolu. Sampel muntah dari salah satu korban juga ikut diambil untuk diuji di laboratorium.
"Belum bisa dipastikan dari makanan apanya karena hasil labnya belum keluar," jelas Damar.
Pihak kepolisian bersama Puskesmas Kabandungan terus memantau kondisi para korban dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan massal ini.(FKR)
