TERBIT.ID, Sukabumi - Bronjong penahan tanah di tepi Sungai Cicatih, tepatnya di belakang Pasar Semi Modern Parungkuda, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, kembali mengalami longsor. Kejadian ini memicu kekhawatiran karena dua kios di Blok F terancam longsor susulan, Peristiwa ini terjadi pada Kamis (15/5/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Koordinator Unit Pasar Parungkuda Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kabupaten Sukabumi, Usep Rustandi, membenarkan kejadian tersebut.
“Betul, longsor terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Hujan deras membuat aliran Sungai Cicatih semakin deras dan menggerus bagian bronjong hingga akhirnya longsor,” kata Usep kepada wartawan, Jumat (16/5/2025).
Bronjong yang ambrol memiliki tinggi sekitar 8 meter dan lebar 20 meter. Akibatnya, dua kios yang berada di sisi kanan dan kiri terancam, dari total 19 kios di Blok F jika longsor susulan terjadi.
Menurut Usep, bronjong tersebut sebelumnya dikerjakan oleh CV Abinaya pada September 2024 lalu.
Pekerjaan ini merupakan bagian dari kegiatan penataan bangunan di lingkungan Pasar Parungkuda.
“Rencananya, di lokasi itu akan dibangun kios tambahan. Tapi melihat kondisi seperti ini, ya mungkin gak jadi. Itu tergantung pimpinan,” ujar Usep.
Seorang warga pasar yang juga saksi mata, Ujang Rohmat, mengaku sempat merasakan guncangan dan mendengar suara gemuruh saat kejadian.
“Saya sedang tiduran di kios hordeng Blok F nomor 14. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan terasa ada getaran. Badan saya sampai gemetar karena kaget,” tutur Ujang.
“Waktu itu saya langsung lari keluar bersama petugas keamanan. Saya kira yang roboh di sebelah sana, ternyata di dekat sini. Pohon-pohon sampai goyang,” sambungnya sambil menunjuk lokasi kejadian.
Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. (R.Cking).