Kerja Keras Anggota DPR-RI Komisi lX Dewi Asmara Turunkan Angka Stunting di Sukabumi

Redaksi
Sabtu, 09 September 2023 | 15:05 WIB Last Updated 2023-09-09T08:32:19Z

TERBIT.ID I Sukabumi - Sosialisasi program Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) percepatan penurunan stunting di wilayah khusus, Dewi Asmara anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Golkar bersama mitra kerjanya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Kabupaten Sukabumi. 

Sosialisasikan pencegahan stunting berlangsung di GOR Purwasari jalan Koramil Kampung/Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu,(9/9/2023). 

Dewi Asmara anggota DPR RI Komisi IX  didampingi  Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fajar Supriadi Sentosa, Deni Gunawan anggota DPRD Kabupaten Sukabumi  Kabid BKKBN Kabupaten Sukabumi Unang  Suhendi, Abdul Harus Calon Kepala Desa Nyangkowek no 4, dan ratusan masyarakat. 

Anggota DPR RI Komisi IX Dewi Asmara mengatakan, Berdasarkan Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting bahwa angka prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

" kita harus menurunkan angka stunting bahkan tidak boleh ada stunting untuk bisa membuat bangsa ini kedepannya pada saat Indonesia Emas generasi mudanya semua cerdas, sigap juga percaya diri," Jelas Dewi Asmara

Untuk itulah pihaknya tidak bosan-bosannya turun menyapa masyarakat sambil mengingatkan terutama untuk yang muda-muda stunting itu bukan sekedar urusan ibu-ibu tetapi generasi muda sekarang harus mencegah. 

" dalam upaya itu yang pertama hindari pernikahan dini, karena Sukabumi termasuk nomor 2 di Jawa Barat yang banyak pernikahan dini, nah itu harus diubah jadi harus diingat perempuan minimal 19 tahun dan laki-laki 21 tahun," Ungkapnya. 

Lebih lanjut Dewi Asmara, Karena dengan perempuan yang lebih dewasa, lebih siap untuk mengasuh anak tentu akan lebih bagus ke depannya dan punya kemandirian pada usia yang lebih baik lagi perempuannya usia 21 tahun dan laki-lakinya 25 tahun, artinya sudah punya pendapatan penghasilan sendiri jadi siap segalanya daripada masih remaja sudah menikah. 

" Teman-temannya ikut karang taruna dia malah momong bayi, nah itu harus hindari bersama juga bagaimana pola asuh, pola gizi anak sejak dalam kandungan 0-1.000 hari karena hanya memiliki waktu 1.000 hari untuk pertumbuhan otak yang optimal kalau kurang memberikan gizinya, sanitasi rumah kurang baik, air bersihnya, hindari sampahnya dekat dapur maka tentunya anak ini sering kena infeksi, sakit-sakitan nah itu menyebabkan pertumbuhan otaknya terganggu.

"Jadi kita hindari pernikahan dini, kita harus tau pola gizi yang baik, pola asuh yang benar dan tentunya sama-sama kita bertanggungjawab misalnya ada tetangga yang ekonominya lemah anaknya stunting kita harus peduli, gotong-royong seminggu sekali mengumpulkan segenggam beras se-RT, se-RW itu bisa jadi sekarung," Ujarnya. 

Dewi Asmara optimis targetnya 2024 insyaallah 14% meskipun sekarang di Jawa Barat 22%, dari 27% turun ke 22%. Untuk Sukabumi sendiri kita menunggu hasil penelitian yang akan diumumkan bulan November 2023 nah itu kewajiban kita bersama untuk menurunkan stunting antara lain hindari pernikahan dini karena itu banyak terjadi," Pungkasnya. (Rawin Cking). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kerja Keras Anggota DPR-RI Komisi lX Dewi Asmara Turunkan Angka Stunting di Sukabumi

Trending Now

Iklan